terkadang lelah, jemu singgah dijiwa bagai musafir...
namun hanya keluh yang mampu aku suguhkan...
terlalu banyak trauma hinggap dipikiran...
mengkristal bagai sedimen terlalu sulit untuk dikikis...
dan pilu terkadang terlalu kuat untuk aku singkirkan...
betapa aku rapuh sebagai manusia biasa...
tanpa kewarasan sungguh terasa sulit hidup tuk dijalani...
dan keyakinan hanyalah setitik cahaya dalam gelap...
kelam termenung dalam tafakkur malamku...
tak mampu kutepis hasratmu selain memberiku pasrah...
aku begitu lelah dengan apa yang aku lakukan...
akankah kebebasan datang dalam kegilaan...?
aku terkapar disekeliling doaku terpana seperti mayat...
karena memilih hasrat yang tak terjangkau...
jika aku menemukan hidupku, tak akan lagi kulepas...
seperti impian saat aku melihatmu...
aku tidak melakukan seperti yang aku yakini...
dan itulah satu-satunya kebodohanku...
kebenaran sudah cukup, tapi aku terus bertanya-tanya...
kukira aku tahu siapa aku...
seperti mengintai cakrawala untuk melihat kehadirannya...
kau ada didalam tanganku, tapi kau bukan milikku...
yang dengan kehadiranmu aku bergerak...
engkau jalinan rumit dipikiranku...
yang membawamu keluar tanpa bentuk...
aku mulai mencarimu tanpa tahu...
semakin besar kesadaran yang kita miliki...
maka akan semakin dekat kita pada Tuhan...
karena akulah kekosongan...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
