Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tulisan Keempat - Maunya Bodo Amat

24 Oktober 2024   15:03 Diperbarui: 24 Oktober 2024   15:12 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14.46
24 Oktober 2024
Bangka Belitung

Hai Dik, hari ini aku kelelahan lagi. Hanya saja, yang membuat aku kelelahan hanya beberapa siswa di kelas. Aku lelah menghadapi mereka yang tidak bisa mengikuti instruksi yang diberikan, aku lelah terhadap setiap anak yang bebal, dan aku lelah menghadapi anak-anak yang selalu mengadukan segala sesuatu. 

Aku lelah akan hal itu. Hari ini, seperti biasa, jadwalnya adalah membaca novel. 

Memang, dari awal pertemuan, aku sudah sampaikan dan jelaskan kepada mereka terkait hal ini dan seluruh siswa seharusnya sudah mengerti dan memahami tentang hal ini. Namun, ternyata aku salah, sepertinya mereka tidak benar-benar mengerti terkait hal yang kujelaskan. Mereka selalu saja tidak pernah melakukan apa yang kuinstruksikan, mereka tidak pernah benar-benar mendengarkan.


Lalu, apa yang akan aku lakukan Dik? apa yang kamu lakukan jika hal ini terjadi? apakah kamu akan marah? apakah kamu akan diam? Kalau sekarang, aku hanya diam saja Dik, mungkin karena sudah capek juga dengan pekerjaan-pekerjaan yang lain, jadi aku memilih untuk diam. Karena aku tahu, jika aku berbicara dan marah-marah, mereka tidak akan mendengarkan dan lebih mau mendengarkan diri mereka sendiri?


Sepertinya, aku memang ada di momen yang menyesakkan Dik, aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Kalau aku marah, tentu mereka juga akan berpikir buruk tentangku, namun jika kubiarkan demikian, maka mereka akan puas dan senang namun tidak akan ada perkembangan. Di sisi lain, aku sadar bahwa komunikasi kami tidak bisa rusak karena jika rusak maka akan menyebabkan banyak masalah.


Kini, aku memilih untuk diam saja, tidak banyak komentar dengan semua hal ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun