Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Keteguhan Pambudi dalam Novel "Di Kaki Bukit Cibalak" Karya Ahmad Tohari

23 Februari 2023   07:40 Diperbarui: 23 Februari 2023   07:53 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, begitu sulit untuk menemukan pemuda yang tegas dan teguh pada pendiriannya. Hal tersebut terjadi karena pada masa sekarang begitu banyak hal yang mendistrak perhatian apra kaum muda dan membuat mereka menjadi tidak percaya dengan diri mereka. Seperti penggunaan media sosial, media yang digunakan oleh banyak orang untuk mengunggah foto mereka. 

Kebanyakan masyarakat akan lebih memilih untuk memunggah hal yang baik dan indah saja. Pemuda yang melihat kehidupan orang lain yang lebih beruntung akan membuatnya merasa kecewa dan tidak percaya dengan diri mereka sendiri.

Namun, sepertinya Pambudi tidak akan mudah terlena seperti kaum muda saat ini. Ia tetap teguh akan keputusan yang sudah ia buat. Novel "Di Kaki Bukit Cilalak" Ahmad Tohari mencerita sebuah kehidupan yang asri di sebuah perkampungan. Namun, tidak berarti desa tersebut lepas dari sebuah permasalahan. Berbagai masalah juga muncul, terutama ketika terjadi pemilihan kepala daerah, berbagai drama dan taktik digunakan untuk memenangkan posisi tersebut.

Adalah Pambudi, seorang pemuda yang bekerja di koperasi simpan pinjam masyarakat. Ia merupakan seorang yang jujur serta mengerjakan tugasnya dengan baik. Namun, nasib buruk menghinggapi hidupnya. Ia dipertemukan dengan seorang lurah yang sangat serakah, Pak Dirga. Pak Dirga menggunakan posisinya sebagai lurah untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.

Hal tersebut ditentang oleh Dirga, hingga akhirnya ia keluar dari pekerjaannya agar hidupnya menjadi lebih tenang. Setelah ia keluar dari pekerjaannya, banyak hal yang terjadi, ia menolong orang lain, ia menjadi terkenal, ia difitnah, hingga akhirnya ia menjadi seorang jurnalis di Yogyakarta, Perjalanan hidup Pambudi berjalan dengan lancar. Tentu, hal tersebut dipengaruhi oleh tekad dan pendiriannya yang begitu percaya akan apa yang ia percayai dan yakini.

Percaya kepada pemikiran sendiri bukanlah sebuah hal yang mudah sebab manusia hidup bersama dengan teman dan rekan-rekannya. Hal tersebut menjadikannya memeroleh berbagai sudut pandang yang dapat menggetarkan keyakinannya. Padalah, percaya kepada diri sendiri bisa menjadi cara yang begitu baik untuk mengembangkan diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun