Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

#11 : Sebuah Hal yang Baru

10 Juni 2022   09:45 Diperbarui: 10 Juni 2022   09:50 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

08 Juni 2022, hari ini aku memutuskan untuk membeli sepeda. Permasalahan sepeda ini adalah permasalahan yang rumit. Tidak lama dipikirkan namun seperti barang yang sangat penting.

Biasanya, ketika aku membeli sebuah barang, aku perlu untuk mengobservasi serta melihat apakah barang yang akan kubeli tersebut akan memberikan dampak bagiku atau hanya merugikan. Jujur, aku adalah tipe manusia yang tidak suka mengumpulkan barang dalam sebuah tempat karena aku selalu berpikir bahwa aku tidak akan pernah tetap dalam posisi tersebut. Sama seperti saat ini, ketika aku mulai bekerja di kota ini, aku merasa bahwa aku tidak akan selama-lamanya di sini.

Namun, pembelian sepeda ini berbeda. Berawal dari perpindahan kos yang terjadi, akhirnya aku memutuskan untuk membeli sepeda. Hal ini kulakukan karena jarak dari kos ke tempat kerja cukup jauh jika dilakukan dengan jalan kaki. Aku belum memiliki kendaraan pribadi dan selama ini aku selalu menumpang dengan teman kerjaku yang sekaligus juga menjadi teman kosku. Jujur, kadang aku merasa canggung ketika menumpang dan memberatkan orang lain, untuk itulah aku memutuskan untuk membeli sepeda.

Dengan pemahaman yang minim tentang sepeda, aku memulai perjalananku. Mulai bertanya pada beberapa orang terkait sepeda, mencari sepeda bekas, mencari sepeda yang tepat untuk kugunakan, dan hal-hal lainnya. Hingga satu saat, aku menemukan titik yang lebih terang. Ternyata, di dekat kosku, terdapat toko sepeda yang bagus. Merek tersebut sudah dikenal oleh banyak orang sebagai merek yang bagus sekaligus mahal. Setelah mendapatkan itu, akhirnya aku mencoba mencari jenis sepeda yang aku butuh. Ketika aku melihat harga-harga sepeda yang ditawarkan, jujur aku kaget karena begitu mahal, namun aku tetap merasa bahwa harga tersebut memang pantas untuk merek dan kualitas yang diberikan.

Beberapa hari setelah mengobservasi, aku mencoba mencari sosial media dari toko tersebut, untungnya hal itu mudah dilakukan, dengan bermodal nekat, akhirnya aku mulai bertanya-tanya. Dan hal pertama yang aku tanyakan adalah harga yang paling murah. Sebenarnya hal ini kutanyakan karena jenis sepeda yang mereka miliki sebenarnya jauh dari apa yang kubutuhkan, namun aku merasa bahwa itu akan tahan lama.

Setelah mempertimbangkan berbagai hal tentang harga, kualitas, dan jangka waktu memakai, aku membelinya dengan nekat, aku takut menyesal, takut bahwa itu tidak akan memudahkan hidupku melainkan merugikan.

Sekarang, sepeda itu telah ditanganku, dan kini aku harus merawatnya dengan lebih baik lagi. Aku akan berusaha untuk mempertahankannya selama mungkin agar harganya cocok dengan jangka waktu pemakaiannya.

Sepeda ini, belum aku beri namanya, tapi akan secepatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun