Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Zona Paling Menyeramkan

5 Mei 2022   11:17 Diperbarui: 5 Mei 2022   11:19 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haiiiiyaaahhhhh

Beberapa bulan yang lalu, saya sempat memikirkan sebuah hal. Hal tersebut akan selalu keluar dari mulut saya ketika berdiskusi mengenai hidup dan spiritualitas. Hanya saja, saya sering melupakannya dengan begitu cepat hingga hari ini, saya hendak membagikan hal itu pada pembaca yang sedikit.

Hal yang hendak saya bagikan adalah kondisi yang paling menyeramkan. Sejujurnya saya tidak bisa menciptakan sebuah istilah untuk hal ini. 

Namun, intinya adalah kondisi yang menyeramkan yang saya maksud adalah kondisi di tengah, kondisi yang tidak membela apa pun, kondisi yang aman, kondisi yang tidak berpihak pada siapa pun, dan kondisi yang tidak memilih apa pun. Jikalau kalian bingung dengan itu semua, mungkin aku bisa menjelaskannya dengan sebuah kasus.

Ibaratnya, jika saya berada dalam kondisi keluarga yang baik-baik saja. Orang tua saya tidak pernah bertengkar, saudara-saudara saya juga aman-aman saja, pendidikan bisa berjalan dengan lancar, kerukunan terjaga dan hampir tidak banyak masalah yang dihadapi bersama. 

Namun, di sisi lain, saya tidak pernah tertawa dengan saudara saya. Walaupun saya tidak pernah bertengkar dengan mereka, namun saya juga tidak pernah berbahagia bersama mereka. 

Kondisi keluarga saya ideal, namun setiap dari kami berusaha untuk menyembunyikan masalah pribadi dengan baik. Orang tua saya hanya membahas masalah mereka di antara mereka saja. Tidak sering didiskusikan dengan anak-anaknya. 

Saya juga demikian, ketika saya punya masalah, saya jarang membicarakannya dengan keluarga saya. Kondisi seperti itulah yang saya ingin sampaikan. Saya tidak bisa mengistilahkan hal itu, tapi kalau dipaksa, saya akan menyebutnya sebagai kondisi aman berbahaya.

Lalu, apa alasan saya mengatakan itu sebagai kondisi yang menyeramkan? Alasannya adalah bahwa dalam kondisi tersebut, manusia tidak akan berkembang. 

Mungkin, konsepnya hampir sama dengan zona nyaman, zona yang seharusnya tidak bisa dipegang terus-menerus. Karena jika hanya berada dalam kondisi tersebut, manusia tidak akan berkembang padahal manusia perlu berkembang setiap harinya. Makanya, perlu untuk tidak berada dalam zona aman berbahaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun