Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menanam dan Memanen

2 Mei 2022   14:23 Diperbarui: 2 Mei 2022   14:26 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, saya menemukan sebuah hal yang menarik. Sebuah video yang mengingatkan serta menyadarkan saya terhadap sebuah hal. Awalnya, saya tidak pernah menemukan video seperti itu. Biasanya, ketika membuka YouTube, saya hanya menonton hal-hal kesenangan saya, namun ketika saya melihat video itu, saya menjadi belajar tentang sebuah hal yang penting.

Video yang terdapat dalam kanal All 4 itu bercerita tentang pemimpin yang memberikan penghargaan kepada pegawainya. Dalam video itu, ditayang beberapa orang yang mendapat penghargaan itu. Secara keseluruhan, video itu penuh dengan haru. Pegawai yang mendapatkan kejutan itu tidak pernah membayangkan bahwa hal itu akan terjadi. Beberapa pemimpin yang memberikan kejutan juga ikut terharu melihat pegawai mereka bahagia dengan kejutan itu.

Pegawai yang dipilih bukanlah pegawai yang asal-asalan. Diceritakan bahwa pegawai tersebut adalah pegawai yang totalitas dalam mengerjakan setiap tanggung jawab mereka walaupun mereka memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan. Beberapa dari mereka memiliki keluarga yang sakit, tidak memiliki rumah, kesulitan dalam membiayai sekolah anak, dan pergumulan yang lain. Melihat antusias dan semangat mereka dalam bekerja, akhirnya beberapa pemimpin dan atas memberikan penghargaan kepada mereka sekaligus memberikan mereka hadiah.

Sejenak, ketika saya menyaksikan video itu, saya tertegun. Saya membayangkan diri saya, membayangkan bagaimana keseriusan dan antusias saya dalam mengerjakan profesi saya selama ini. Dan jujur, saya merasa tertampar. Saya merasa bahwa saya tidak pernah benar-benar berjuang dan antusias dalam mengerjakan tugas saya. Memang, saya selalu mengerjakan tugas saya dan mengejar semua tenggat waktu yang diberikan, namun di sisi lain, saya juga sering mengeluh. Saya tidak dapat menjamin bahwa setiap pekerja yang mendapatkan kejutan tadi tidak pernah mengeluh, namun saya rasa perjuangan mereka terhadap pekerjaan mereka jauh melebihi saya.

Setelah menyaksikan video itu, saya mencoba membuat beberapa komitmen atau semangat atas pekerjaan saya selanjutnya. Salah satu hal yang saya pikirkan adalah bahwa saya tidak boleh langsung mengeluh dengan semua keadaan saya. Seharusnya, saya bisa bersyukur karena masih bisa bekerja. Seharusnya banyak hal yang saya syukuri termasuk tempat kerja yang nyaman dan rekan-rekan yang mendukung. Sepertinya saya perlu mengubah pola pandang saya akan pekerjaan saya. Jika selama ini, saya hanya berfokus dengan kelelahan dan hal-hal yang buruk, berarti ke depan saya harus mengubah itu. Mencoba memandang setiap hal dari sisi yang lebih positif.

Saya percaya, bahwa apa yang kita lakukan sekarang, akan memberikan dampak untuk masa depan. Hal baik yang saya lakukan hari ini akan mendatangkan buah yang baik di masa depan. Mungkin bukan sebuah hadiah seperti yang ditampilkan di video, namun yang pasti akan membuat saya menjadi lebih bahagia.

Pesannya adalah seriuslah dalam bekerja, jangan malas-malasan, jangan banyak mengeluh, jangan banyak membandingkan diri kita dengan sebuah keadaan yang menurut kita ideal. Mari mensyukuri apa yang kita miliki sekarang dan terus belajar untuk menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun