Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Sedang Berduka

5 April 2022   08:15 Diperbarui: 5 April 2022   08:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingin kuungkap perasaan ini
Yang bergulat dengan diri hingga mimpi
Berbincang bertengkar hingga terbitnya sang mentari
Antara hati dan kenyataan yang tak pernah sehati
Dan diperburuk dengan jati diri

Berkawan dengan cinta ternyata tak sederhana
Diri dan jiwa tak bisa menjadi kelas dua
semua harus di garda depan
di depan garis paling depan
dan menjadi yang diutamakan.
Dan tidak bisa dilupakan

Bersekutu dengan cinta tak semudah mengedipkan mata
Butuh usaha, butuh tenaga, butuh hati sekuat baja
Menerima cinta, menerima luka
Menerima duka dalam cinta
Butuh logika yang melek matanya
agar tidak tidur terlelap
dan masing-masing menjadi gelap
Tidak terlihat, tidak terjamah, tidak tercapai barang sekejap
Butuh sabar yang maksimal
untuk berdiri menunggu hati yang mahal

Berteman dengan cinta tak menjanjikan kebahagiaan
Cinta tetap menjadi cinta
Tetap menyakitkan sekaligus menyenangkan pula
tetap memilukan sekaligus nikmat pula
Kadang ia redup
bagai langit bangka di hari kemarin
namun cerah pula
Seperti senja di bukit Girimaya
Ahhhhh
Apakah ini cinta? atau sekadar perasaan biasa saja
Apakah cinta harus punya titik tujuan?
atau bisa berjalan selamanya?
Ahhhhh
Pertanyaan apa ini?
Mengapa cinta menjadi rumit
Apakah cinta memang harus rumit
Agar manusia tidak memandang dengan mata sipit?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun