Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Music

Dewasa dan Kecewa

31 Maret 2022   10:22 Diperbarui: 31 Maret 2022   10:27 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira

Penggalan lagu yang baru saja merakyat dan mulai menghiasi telinga masyarakat Indonesia. Lagu lantunan Idgitaf ini memang menarik. Bukan hanya karena suaranya yang nyaman untuk di dengar, namun tema dan lirik yang ia suguhkan juga menarik, menusuk hati pendengar, dan membuat jiwa pendengarnya menjadi sadar. Kata-kata dalam lirik lagu tersebut tidak sulit untuk dipahami, semuanya bermakna denotasi, tak ada kiasan dan semuanya disampaikan secara gamblang.

Dalam lagu tersebut, Idgitaf seakan bercerita bagaimana proses kehidupan seorang manusia. Mungkin, dalam hal ini Idgitaf hendak bercerita tentang kehidupannya, namun tanpa sengaja ia juga sedang menceritakan tentang kehidupan setiap pada manusia, yang sedang bertumbuh dalam zaman ini.

Pada kenyataannya, memang banyak manusia yang takut menjadi dewasa. Dan, kalau dilihat dari lirik tersebut, Idgitaf menyandingkan dewasa dengan kecewa. Seolah-olah kedua hal tersebut tidak terpisahkan. Padahal, sebuah rasa kecewa tidak hanya timbul ketika dewasa. Rasa kecewa tak pernah memandang umur, dia hinggap dalam segala usia. Namun, jika dalam konteks ini, Idgitaf mungkin banyak menemukan kekecewaan ketika hendak beranjak dewasa.

Menjadi dewasa adalah sebuah proses yang harus dialami oleh manusia. Itu adalah peristiwa alami yang dirasakan manusia sejati. Menjalani proses inilah yang cukup sulit untuk dinikmati. Bergumul dengan pekerjaan, bergumul dengan kepribadian, dengan uang, dengan masa depan, dan banyak hal lagi. Secara alami, pemikiran tentang hal itu selalu datang ke pikiran manusia. Tidak bisa disangkal dan harus di hadapi.

Sebenarnya, banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjalani masa dewasa. Selain menerimanya, kita harus memandang dari sisi positifnya. Kita tahu, kalau setiap hal pasti punya sisi positif dan negatifnya dan ketika menjalani proses menjadi dewasa, mari kita menggunakan pandangan yang positif agar kita bisa mencintainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun