Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menggali Pelajaran dari Film Ron's Gone Wrong

24 Januari 2022   09:05 Diperbarui: 24 Januari 2022   09:08 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: .harapanrakyat.com 

Baru-baru ini, sebuah film animasi berjudul "Rons Gone Wrong" mulai berbaur dengan masyarakat. Mungkin banyak masyarakat yang menyukai film ini. Film ini menceritakan kehidupan sebuah anak bernama Barney. Ia tumbuh dalam keluarga yang sederhana bersama ayah dan neneknya. Kehidupan sederhana yang dimiliki Barney memberikan pengaruh yang banyak pada dunia pertumbuhannya. Pada masa dalam cerita itu, salah satu teknologi yang sedang tenar adalah B-Bot, robot yang dirancang untuk menjadi teman dan sahabat anak-anak. Selain itu, B-Bot ini menjadi teknologi yang mampu memberikan banyak fitur menarik sehingga masyarakat sangat menyukainya. Singkat cerita, Barney tidak memilikinya. Ketika semua teman kelasnya sudah punya, ia justru tidak. Orang tuanya tidak terlalu percaya dengan hal-hal seperti itu dan selalu mendorong Barney untuk berteman secara nyata. Tetapi, yang berbeda selalu menjadi yang terisolasi. Ia akhirnya tidak memiliki teman karena teman yang lain bermain dengan B-Bot mereka ataupun dengan teman yang memiliki B-Bot.

Barney yang tidak memiliki teman sangat berharap memiliki B-Bot. Ia berharap di hari ulang tahunnya, ayahnya memberikan B-Bot untuknya. Namun harapannya pupus dan hilang. Setelah itu, ayahnya yang sedikit kasihan dengan Barney, mencoba berusaha untuk memberikannya B-Bot, namun banyak kendala yang di alami hingga akhirnya ia mendapatkan B-Bot sescara ilegal. Ia berharap Barney bisa bahagia dengan mendapatkan B-Bot tersebut.

Benar saja, Barney bahagia mendapatkannya. Namun, ketika ia meneliti, ia tidak menemukan hal-hal menarik dari B-Bot pemberian ayahnya. Ia melihat B-Bot yang ia miliki berbeda dan aneh. Sehingga ia memilih untuk mengembalikannya. Namun, keanehan dan keunikan B-Bot Barney menjadi topik utama dalam film ini. Karena B-Bot Barney yang bernama Ron didapatkan secara ilegal, jadi fitur di dalamnya tidak sama dengan fitur yang didapatkan secara legal. Hal tersebut akhirnya membuatnya memiliki pengaturan yang berbeda.

Jalan cerita film ini sangat luas. Apa yang telah dicerikan sebelumnya hanyalah gambaran umum yang belum terlalu mendetail. Menurut saya, film ini sangat bagus apalagi untuk kondisi anak-anak sekarang dimana lebih dekat dengan teknologi dan dunia maya. Banyak pelajaran yang ditawarkan. Salah satunya adalah makna seorang teman. Kisah Ron dan Barney memberikan banyak pelajaran tentang pertemanan. Barney mengajarkan bahwa teman tidak akan meninggalkan, teman tidak akan membenci, dan pertemanan itu adalah komunikasi dua arah, dan pelajaran-pelajaran lainnya.

Itu adalah hal-hal yang perlu diketahui anak-anak sekarang. Bukan hanya anak-anak saja, namun setiap orang perlu mengetahui hal tersebut. Saat ini, banyak pertemanan yang tidak berjalan dengan baik, terdapat pertemanan yang tidak akur, atau pertemanan yang saling membenci dan hal lainnya.

Sebagai manusia, salah satu kebutuhan kita adalah cinta dan kasih sayang. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan adanya orang-orang di sekitar kita. Kita sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan teman dan orang lain. Dan harapan yang sering kita miliki adalah mempunyai teman yang baik, yang sefrekuensi, yang bisa mengerti kita apa adang. Namun, sebelum lebih dalam membahas hal tersebut, apakah kita pernah berpikir untuk menjadi seorang teman yang baik kepada orang lain? Apakah kita pernah memikirkan harapan orang lain? Atau kita hanya memikirkan harapan kita?

Ada satu perkataan yang unik. "Kita perlu mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu agar orang lain mencintai kita". Saya rasa, perkataan itu memiliki konsep yang sama dengan "kita perlu menjadi teman yang baik agar kita mendapatkan teman yang baik juga". Semua berawal dari diri kita sendiri. Kita bisa mengontrol diri kita, kita bisa memberikan respons yang baik kepada orang lain. Walaupun, di luar dari pada itu, pasti akan ada kejadian yang membuat kita merasa bahwa kita tidak dihargai walaupun kita sudah menghargai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun