Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menko Rizal Ramli Serahkan Bantuan kepada Warga Kampung Nelayan Belawan

24 Juni 2016   00:48 Diperbarui: 24 Juni 2016   11:54 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengunjungi Kampung Nelayan, Kecamatan Medan Belawan, Medan pada 17 Juni 2016 lalu. Dalam kunjungannya tersebut Menko Rizal menyerahkan bantuan kepada warga Kampung Nelayan berupa dua unit kapal  untuk sekolah anak nelayan, 1.000 paket sembako, dan sejumlah buku untuk perpustakaan terapung di kampung  tersebut. Diharapkan anak-anak nelayan semakin semangat bersekolah.

Kampung Nelayan, Kecamatan Medan Belawan dipenuhi rumah terapung yang terbuat dari papan dan tonggak kayu sebagai pondasi. Potongan-potongan kayu disusun membentuk jalan.

Turut hadir dalam penyerahan bantuan itu rombongan Kemenko Maritim dan Sumber Daya, terdiri dari Penasihat Menko Maritim dan Sumber Daya Otto Hasibuan, Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin, Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya Bidang Kemasyarakatan Elly Oemar, Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya Bidang Kelembagaan Ahmad Fachruddin, serta Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim pada Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim TB Haeru Rahayu.

Hadir pula Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Direktur Utama PT Multimas Nabati Asahan (Wilmar Group) MP Tumanggor, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara Zony Waldi, Dannlantamal I Belawan Kol Marinir Widodo, serta ratusan masyarakat Kampung Nelayan. Menko Rizal  memusatkan perhatian kepada anak-anak nelayan. Terdapat 16 juta keluarga nelayan dengan kehidupan belum sejahtera.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah bertekad agar keluarga nelayan memiliki kehidupan yang lebih baik. Caranya adalah  memanfaatkan kekayaan laut dengan sebesar-besarnya memerangi illegal fishing. Sebelum kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia ditangkap dan ditenggelamkan, nelayan butuh waktu tiga jam untuk mendapatkan ikan. Kini dalam tempo satu jam, ikan sudah didapat. Dengan demikian  waktu untuk keluarga lebih banyak dan pendapatan lebih baik.

Pemerintah juga memberikan bantuan  asuransi dan biaya pendidikan. Sebab banyak anak nelayan yang berpendidikan rendah tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat anak menginjak dewasa, sang ayah mengajaknya melaut. Terima kasih kepada keluarga nelayan yang  merelakan anaknya untuk bersekolah. Jika generasi yang akan datang ingin maju, salah satu caranya melalui pendidikan. Asal ada   kesempatan, terlebih banyak anak yang pintar.

Buktinya adalah  dua pelajar asal Kampung Nelayan, yakni Lili Anggraini dan Rindu Febrian Ananda yang berhasil memperoleh beasiswa di Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Selain itu  dua pelajar lain masih menunggu hasil kelulusan di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta. Mereka patut dijadikan contoh bagi nelayan lain untuk tidak  menomorduakan pendidikan.

Menko Rizal menekankan kepada pemprov Sumut dan pemkot Medan untuk meningkatkan kualitas lingkungan pendidikan di Kampung Nelayan.
 Gubernur Sumut Tengku Erry juga ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia  dengan menyekolahkan anak-anak Kampung Nelayan ini. Pemerintah menyediakan beasiswa baik melalui pemprov atau pemkot.

Tidak hanya itu, pemprov Sumut juga akan menyerahkan  asuransi bagi 60.500 nelayan. Program tersebut  menyempurnakan program asuransi nelayan Sumut yang sebelumnya telah digulirkan pemprov Sumut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun