Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

FFPI 2016, Alternatif Menjadi Manusia Kembali

26 Januari 2017   17:56 Diperbarui: 26 Januari 2017   18:33 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi menyerahkan plakat kepada Makbul Mubarak dari UMN

Pemenang FFPI 2016 kategori mahasiswa
Pemenang FFPI 2016 kategori mahasiswa
Bicara isu perempuan dalam film sebagaimana disinggung penanya, Ifa menyampaikan  kita tidak perlu khawatir. Pasalnya belakangan ini isu perempuan mendominasi film Indonesia.

Sebab misteri tentang perempuan selalu menarik untuk difilmkan. Bahkan banyak sutradara laki-laki yang  membuat film dengan tema perempuan. Tak jarang mendapat penghargaan dalam festival film. Seharusnya yang diperhatikan adalah sedikitnya  film  maskulin. “Dunia laki-laki  justru terhimpit,” tutur Ifa yang menyelesaikan studi di jurusan Televisi Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Di akhir acara diumumkan pemenang FFPI 2016, saat yang ditunggu-tunggu para finalis. Pemenang untuk kategori pelajar, masing-masing mendapatkan uang Rp 8 juta, Rp 6 juta, dan Rp 4 juta serta voucher menginap di Hotel Amaris, yaitu film Izinkan Saya Menikahinya, film Mata Hati Djoyokardi, dan film Terminal. Sementara pemenang untuk kategori mahasiswa, masing-masing mendapatkan Rp 10 juta, Rp 8 juta, dan Rp 6 juta serta voucher menginap di Hotel Santika, yaitu film I Love Me, film Different, dan film Mereguk Asa di Teluk Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun