Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bersama Membangun Indonesia dengan Startup

12 Desember 2016   23:31 Diperbarui: 11 September 2017   17:33 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri-kanan: Co-Founder Modalku Reynold Wijaya, Co-Founder Lemonilo Ronald Wijaya, Founder Sukawu Teddy Tjandra, dan Co-Founder Rekruta Yanuar Wibisono. Foto: dokpri

Lulus kuliah Yanuar sempat bekerja sebagai Software Engineer di Quora. Ia mengaku  nyaman dengan  company culture Quora. Yanuar bahagia menjalani pekerjaannya. Hingga ia melihat banyaknya kesempatan yang  bisa dikembangkan di Indonesia. Yanuar  bertekad kembali ke Indonesia, melepas pekerjaannya. Ia membangun  Rekruta pada Desember 2015. Rekruta terdiri dari dua kata, recruitment dan talenta. Fokus Rekruta sekarang adalah mendapatkan tech talent, product manager, hingga sales people. “Startup itu seperti rollercoaster, naik turun. Saya tidak pernah menyesal  pulang ke Indonesia, keluar dari pekerjaan  di Amerika,” ujar Yanuar.

Yanuar menemukan problem yang besar di Indonesia, orang yang sudah bekerja beberapa tahun memiliki gaji besar sementara mereka yang baru lulus gajinya kecil. Jenjangnya besar sekali. Rekruta membantu mereka mendapatkan dream job. Semua itu kembali ke passion, apakah yang dikerjakan berasal dari hati. Dari startup yang didirikannya, Yanuar mempelajari  ternyata 99% bisnis itu bisa berjalan tanpa modal awal, hanya tenaga kerja dan networking. “Saya lihat di Indonesia terutama di Jakarta sulitnya rekruitmen,” kata Yanuar yang mengaku belajar banyak dari kegagalan.

Co-Founder Lemonilo Ronald Wijaya, menjelaskan Lemonilo adalah pasar kesehatan pertama dan terbesar di Indonesia yang menghubungkan penggemar gaya hidup sehat dengan penyedia produk kesehatan dan  alami. Misi Lemonilo ialah  menyediakan gaya hidup sehat bagi masyarakat Indonesia. Dalam pandangan Ronald, masalah  terbesar di Indonesia adalah keuangan, kesehatan, dan transportasi.

Ronald menilai, sekarang sudah bukan jamannya lagi orang mengonsumsi makanan tidak sehat.  Minum kopi saja bisa mengeluarkan sampai Rp 50 ribu. Artinya warga Jakarta  sudah punya kemampuan untuk spending. Ternyata mereka ingin konsumsi  makanan sehat. Karena itu konsumen Lemonilo didominasi karyawan dan middle class. “Produk dari vendor yang bergabung bersama kami   tidak ready stock. Pesan hari ini, besok diantar. Karena makanan ini  fresh,  tidak mengandung  pengawet,” ujar Ronald.

Berdasarkan pengalamannya membangun startup, Ronald berpesan  jangan mendirikan startup yang tidak ada permintaannya.  Tes pasar dulu. Seperti yang dilakukan Ronald. Sebelum meluncurkan Lemonilo, ia menawarkan produk kesehatan secara offline. Saat ada respon yang baik, segera realisasikan ide. “Semua bisnis harus profitable. Profit is important,” kata Ronald, lulusan University of Michigan.

https://twitter.com/Ignasia_Kijm

https://www.facebook.com/ignasia.kijm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun