Mohon tunggu...
Karya Raksa
Karya Raksa Mohon Tunggu... Sales - Pedagang

Kegiatan diluar sarat dgn kejenuhan dan keberingasan.. disini kita bisa menuangkan sesuatu dgn perasaan tanpa khawatir tipu daya. Hanya itu saja membuat dunia ini tidak menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbaring dalam Kobaran

21 September 2022   21:55 Diperbarui: 21 September 2022   22:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Uap pagi waktu mimpi itu terputus
Lanjutkan cerita yang tak menerus
Bangkit dengan segenap jiwa
Menerobos kerasnya baja

Kau genggam asa mengukir cerita
Nampak berkobar tanpa ragu Dimata
Berkelut ragamu sederas peluh
Tanpa kata terucap eluh

Walau asa mu masih jauh
Hanya satu yang kau mampu "kayuh"
GAS..! Katamu sambil menatap tinggi
Langit-langit tak pernah membiarkan terus berlari

Sengat nya menghunus jari-jemari
Namun kau acuh tanpa peduli
Terasa tubuhmu kian mendera
Lambung lebih tak kuasa

Dinding-dinding mulai hampa
Haus dahaga ikut serta
Terhenti raga yang kokoh terbaringkan
Asa yang jauh tetap kau simpan

Namun dalam kelakaran selalu kau tanyakan
Apa yang bisa kau lakukan

Kesambi, 21 September 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun