Mohon tunggu...
Suprianto
Suprianto Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer, Entrepreneur, CEO and Founder PT Manunggal Kencana Persada

Aktif sebagai Edupreneur. Berkeliling Indonesia diundang oleh Instansi Pemerintahan maupun swasta untuk sharing tentang Pengembangan Diri, Bisnis dan Motivasi. Mengundang? kirim email : suprianto.center@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menemukan Keindahan Melalui Coaching

16 Agustus 2024   06:56 Diperbarui: 16 Agustus 2024   06:58 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coaching adalah sebuah proses yang unik, penuh dengan kedalaman dan makna, terutama ketika dipahami dari perspektif spiritual. Dalam dunia yang sibuk dan penuh tekanan ini, coaching sering kali dilihat sebagai sarana untuk mencapai tujuan duniawi, seperti peningkatan karir, pengembangan diri, atau pencapaian keseimbangan hidup. Namun, esensi coaching sebenarnya jauh lebih dalam dari sekadar alat untuk meraih kesuksesan materi.

Salah satu pendekatan yang lebih bermakna adalah melihat coaching sebagai upaya untuk menemukan keindahan yang telah tersimpan dalam diri kita sejak awal penciptaan. Ini adalah keindahan yang diletakkan oleh Tuhan dalam setiap manusia, yang menunggu untuk ditemukan, diakui, dan dikembangkan. Dalam pandangan ini, coaching bukan hanya tentang membantu seseorang mencapai tujuan mereka, tetapi juga tentang membantu mereka menemukan dan mewujudkan potensi ilahi yang ada dalam diri mereka.

Coaching: Lebih dari Sekadar Tujuan Duniawi

Sering kali, kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan lupa akan tujuan lebih besar yang mungkin Tuhan miliki untuk kita. Coaching, dalam konteks spiritual, dapat dilihat sebagai proses untuk kembali menyelaraskan diri dengan tujuan ilahi tersebut. Dalam setiap sesi coaching, seorang coach bertugas untuk membantu klien menemukan keindahan dalam setiap situasi, baik itu melalui keberhasilan maupun tantangan yang mereka hadapi.

Keindahan ini, sebagaimana disebutkan dalam kutipan, adalah sesuatu yang telah disimpan oleh Tuhan sejak awal penciptaan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu telah diciptakan dengan potensi dan nilai yang unik. Tugas seorang coach adalah membantu klien melihat dan memahami potensi ini, sehingga mereka dapat hidup dengan cara yang lebih bermakna dan sesuai dengan tujuan yang lebih besar.

Proses Penemuan Diri Melalui Coaching

Proses coaching dalam konteks ini bisa dianggap sebagai perjalanan spiritual. Setiap langkah dalam proses ini dirancang untuk membantu klien mengungkap dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Dimulai dari proses refleksi, di mana klien diajak untuk melihat kembali perjalanan hidup mereka, mengidentifikasi pola, dan menemukan makna dalam pengalaman yang telah mereka lalui.

Berikutnya, melalui teknik-teknik tertentu, seorang coach dapat membantu klien untuk menyadari potensi dan tujuan mereka yang lebih tinggi. Ini bukan sekadar tentang pencapaian tujuan jangka pendek, tetapi lebih kepada bagaimana mereka dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai spiritual dan etika yang mereka yakini.

Dalam proses ini, tantangan hidup dipandang sebagai cara Tuhan untuk membimbing individu ke arah yang lebih baik. Seorang coach membantu klien untuk melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk belajar, berkembang, dan mendekatkan diri pada Tuhan. Dengan cara ini, coaching menjadi sebuah perjalanan yang penuh dengan keindahan, di mana setiap langkahnya membawa seseorang lebih dekat pada tujuan hidup yang sejati.

Mewujudkan Potensi Ilahi

Pada akhirnya, tujuan coaching dalam konteks spiritual ini adalah untuk membantu seseorang mewujudkan potensi ilahi mereka. Ini adalah potensi yang telah diberikan oleh Tuhan sejak awal penciptaan dan menunggu untuk ditemukan dan diwujudkan dalam kehidupan nyata. Coaching membantu individu untuk menemukan keindahan dalam diri mereka, untuk merasakan kedamaian yang datang dari kesadaran akan keberadaan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan, dan untuk hidup dengan cara yang lebih bermakna dan sesuai dengan tujuan yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun