Mohon tunggu...
Juli Nugroho
Juli Nugroho Mohon Tunggu... Konsultan - Brand-Marketing-Service Excellence Professional.

Penggiat Literasi "AyoGemar Membaca". Penggiat Pelatihan PramugariCerdasAcademy Penggiat UMKM MitraSahabatBisnis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Paris, Simbol Luxury Brand dan Prahara Olimpiade 2024

6 Agustus 2024   06:46 Diperbarui: 6 Agustus 2024   22:36 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Valeriia Miller (pexels.com)

Revolusi mode/fashion oleh para desainer Perancis, seperti Coco Chanel, salah satu desainer paling berpengaruh, memperkenalkan blazer dan blouse yang nyaman untuk wanita. 

Revolusi ini membawa perubahan besar dalam cara berpakaian wanita, membuatnya lebih santai dan elegan.

Di sisi lain Christian Dior juga memperkenalkan rok A-line yang jatuh hingga pertengahan betis, menampilkan tampilan yang feminin dan elegan. "Tampilan baru" ini sangat populer dan membantu mengembalikan industri mode Perancis ke puncaknya setelah vakum selama Perang Dunia II.

Selain Chanel dan Dior, Hubert de Givenchy dan Pierre Balmain melalui karyanya yang elegan berkontribusi besar dalam menjaga status Paris sebagai pusat fashion.

Selain itu, hadirnya sekolah Mode seperti cole de la Chambre Syndicale de la Couture Parisienne dan Institut Franais de la Mode telah menghasilkan banyak desainer terkenal yang berkontribusi pada reputasi kota sebagai pusat mode. 

Terselenggaranya Paris Fashion Week yang diadakan 2x setahun turut menarik para selebriti, perancang mode, artis, supermodel dan juga media dari berbagai belahan dunia.

Jika dalam dunia mode dan fashion Paris mendapat acungan jempol, namun dalam pelaksanaan Olimpiade Paris 2024 ini justru menuai kritikan seperti sesi pembukaan yang dinilai sebagai niretika, vulgar hingga menista agama.

Juga Sungai Seine yang digunakan untuk lomba Triathlon yang telah dibersihkan dan memakan biaya besar juga ternyata tercemar bakteri E. Coli dan menyebabkan sakitnya atlet Kanada serta pengunduran diri tim Belgia dalam lomba tersebut. 

Ayo Panitia Olimpiade Paris berbenahlah, jangan malu belajar dari Panitia 17 Agustusan di berbagai RT di Indonesia, nanti kita juga akan belajar dari anda bagaimana menciptakan brand brand ternama dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun