Sabtu kemarin, tanggal 8 Juli 2023, saya mendapatkan undangan untuk menghadiri acara Indonesian F&B Entrepreneur Conference (IFEC) 2023 yang diadakan di  GoLearn, kantor Gojek, Pasaraya lantai 6 Jakarta Selatan.  Acara ini  dihadiri sekitar 200an rekan rekan  pengusaha kuliner serta lusinan pembicara  yang terdiri dari pewaralaba, praktisi bisnis F&B dan penyedia jasa layanan berbasis digital yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis F&B di Indonesia.
Ada beberapa fakta menarik yang disampaikan dalam konferensi tersebut. Data Momentum Works menyebutkan bahwa  layanan pesan antar makanan di Indonesia pada 2020  secara GMV Gross merchnadise Value telah mencapai USD 3.7 milyar atau sekitar  31.3% layanan pesan antar makanan di AsiaTenggara yang totalnya mencapai USD 11.8 milyar . Data ini menunjuukan bahwa masyarakat indonesia semakin familiar dengan  layanan pesan antar makanan via aplikasi digital.
Paparan menarik lain yang disampaikan pembicara lainnya  menyebutkan  bahwa  pertumbuhan konsumen  mengalami kenaikan menjadi +16.5%  atau menjadi 19.85 juta transaksi. Sedangkan nilai per transaksi juga mengalami kenaikan +50% menjadi Rp 60 ribu per transaksi. Dan Indonesia kini menjadi negara di ASEAN dengan pertumbuhan terbesar untuk kategori  Online food delivery dengan pertumbuhan sebesar  26.3%.
Perubahan customer's  habit  selama masa pandemi yang kerap melakukan transaksi secara online tentu membawa keberkahan bagi para pengusaha yang siap berbisnis di era digital yang serba cepat ini.
Namun bagi yang belum siap tentu keserbacepatan ini malah  dapat menimbulkan berbagai problema seperti :
adanya pesanan terlewat atau stok habis ditengah ramainya order yang mungkin  berdampak pada kekecewaan customer yang dapat menyebabkan turunnya rating outlet,  sehingga pengusaha tidak dapat memaksimalkan profitnya di tengah melonjaknya permintaan F&B di era digital ini.
Sebetulnya hal hal tersebut dapat diantisipasi melalui kerjasama dengan penyedia jasa layanan aplikasi online berbasis cloud yang dapat membantu para pebisnis F&B dari berbagai aspek, mulai dari  aplikasi kasir digital, laporan real time, stock management, outlet operation management, inventory management, customer database, payment, HR (absensi, dan payroll) bahkan accounting sekalipun.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi digital sistem management ini dapat berkontribusi besar dalam pertumbuhan bisnis, ia dapat menjadikan operasional bisnis menjadi  lebih mudah, praktis, cepat, akurat , efisien bahkan mungkin lebih murah dalam skala tertentu.
Layanan ini dapat membantu para business leader untuk mengatasi berbagai persoalan pada sistem manajemen operasionalnya, sehingga mereka dapat lebih fokus untuk memikirkan hal krusial lainnya seperti inovasi ataupin melakukan scale up bisnisnya.
Pada konferensi ini, ini pembicara dari Go Food juga menyajikan data report Sajian cita rasa Gofood : tren dan lanskap kuliner Indonesia 2022.  Nah Tahukah anda bahwa ternyata menu makanan favorit  perlanggan Go Food adalah : Nasi dan olahan ayam, bubur ayam dan nasi goreng. Sementara itu untuk minumannya adalah: kopi susu, es jeruk dan es teh. Nah,  bagi pengusaha kuliner , ayo segera lengkapi menu menu diatas pada list menu anda, agar kecipratan rezeki dari menu tersebut.
Sementara itu Hendi Setiono, founder dari Babarafi  Enterprise memaparkan berbagai aspek penting bagi pebisnis waralaba, mulai dari checklist yang harus disiapkan sebelum meluncurkan program kewaralabaan, antara lain terdaftar di HAKI hingga memiliki STPW (Surat Tanda Pelaku Waralaba). Hal lain yang ia paparkan yaitu perlunya dibangunnya tim untuk mengurusi  4 bagian yang sangat penting dalam bisnis Franchise yaitu : Franchise Development, Supply Chain dan Logistic, Branding dan marketing serta Franchise Relationship.Â
Hal penting lainnya yang disampaikan oleh pemilik Kebab Turki Baba Rafi, Â Kontainer kebab, Ngikan dan Nyapii ini adalah strategi yang dilakukannya agar brand dan bisnis franchise nya dapat sustainable dalam situasi online dan offline yaitu dengan mengacu bahwa bisnisnya harus : Â Gojekable, Boothable, Unikable,Trendsetter dan Repeatble.
Pemahaman terhadap Unique Selling Proposition suatu produk juga sangat penting bagi seorang pebisnis. Sebagai contoh  Ayam Forever  dapat menemukan keunikan sebagai Jagonya Ayam Merah , karena memahami peta kompetisi di bisnis fried chicken. Selama ini belum ada ayam rasa pedas yang warnanya merah. Kekosongan produk macam ini memberikan celah baginya untuk memasuki segmen tersebut. Karena hal itulah  produk besutan Rian D'masiv ini  dapat membuka 100 gerai dalam waktu kurang dari setahun.