Mohon tunggu...
Juli Nugroho
Juli Nugroho Mohon Tunggu... Konsultan - Brand-Marketing-Service Excellence Professional.

Penggiat Literasi "AyoGemar Membaca". Penggiat Pelatihan PramugariCerdasAcademy Penggiat UMKM MitraSahabatBisnis

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah Coaching Itu?

30 Januari 2015   15:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kata coaching sedang marak di negeri ini. Banyak motivator ataupun trainer yang juga dipanggil sebagai coach. Apakah Coaching itu sesungguhnya ? Ada beberapa definisi mengenai coaching yang bisa kita jadi rujukan.
Antara lain adalah seperti apa yang diungkapkan oleh Coach senior SIr John Whitmore yang menyatakan bahwa Coaching is unlocking a person potential to maximise his or her own performance. Its helping them to learn rather than to teaching them.
Sementara itu menurut ICF (International Coaching Federation) Coaching didefinisikan sebagai : "A partnering with clients in a thought provoking and creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential".
Jadi dari 2 definisi diatas jelas menunjukkan bahwa coaching merupakan suatu upaya untuk melejitkan potensi klien (atau disebut sebagai coachee) melalui proses kreatif yang dapat menstimulasi dan megeksplorasi pemikiran mereka. Jadi coaching bukanlah suatu proses pengajaran ataupun training.

Seorang Coach yang baik akan lebih banyak bertanya daripada memberikan arahan. Karena yang diutamakan dalam proses coaching adalah proses pembelajaran dari Coachee dalam menemukan solusi yang timbul dari pemikiran dan pemahamannya terhadap situasi yang terjadi. Dalam kode etik ICF bahkan seorang Coach dilarang untuk mengarahkan kliennya.

Seorang Coach yang baik harus mampu mengajukan pertanyaan yang mampu menstimulasi pemikiran kreatif kliennya, yang mungkin selama ini tidak terpikirkan sebelumnya oleh yang bersangkutan. Ia harus mendengarkan opini mereka tanpa memberikan judgement. Berfokus pada saat ini dan membuat si klien mampu maju ke depan. Ia juga harus dapat membantu mencarikan alternatif pilihan dan kemungkinan yang berbeda. Dan yang terpenting adalah Ia juga dapat membantu klien menetapkan tujuan dan membuatnya berkomitmen untuk menjalankannya. Sehebat apapun seorang coach akan gagal bila ia mendapatkan klien yang tidak memiliki komitmen.

Coach bukanlah seorang guru. Bukan pula seorang motivator yang berteriak teriak agar anda tetap bersemangat. Coach adalah seorang sahabat yang akan membantu anda untuk menemukan kesuksesan melalui diri anda sendiri. Sebagai seorang coach, kami memiliki sebuah filosofi, bahwa keberhasilan klien bukan karena kehebatan kami, tetapi karena pada dasarnya semua manusia merupakan mahluk sempurna yang mampu mengatasi segala macam persoalan. Kami hanya membantu mereka untuk "melek" terhadap kekuatan mereka sendiri.

Mari berdayakan Indonesia melalui coaching !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun