Masyarakat Ekonomi Asean sudah dimulai sejak akhir 2015 kemarin, mungkin kebanyakan dari masyarakat Indonesia belum merasakan dampaknya, terutama yang tinggal jauh dari perkotaan. Â Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 (ASEAN Economic Community (AEC)) adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antar sesama negara-negara ASEAN. (Wikipedia)
Kita boleh tetap santai karena memang dampaknya tidak seperti membalik telapak tangan dimana keadaan kemudian 180 derajat berubah, tetapi tidak dengan anak cucu kita dimana 5 tahun dari sekarang diprediksi akan mulai terjadi penyebaran penduduk antar negara di ASEAN dimana akan banyak asing yang siap bekerja, dan membuka bisnis di Indonesia.
Bagaimana dengan jogja? Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia yang akan menjadi pintu gerbang baru masuknya orang asing ke Indonesia setelah Bali, tidak lebih dari 5 tahun lagi pintu gerbang Jogja akan dibuka selebar - lebarnya dengan selesainya proyek New Yogyakarta International Airport (NYIA) (Baca Artikel Berikut : New Yogyakarta International Airport Ditargetkan Beroperasi 2020 )
Tentu kita tidak bisa diam membiarkan anak cucu kita menjadi penonton di negeri sendiri, caranya sebagai berikut :
1. Membekali penerus kita dengan banyak kemampuan / skill
Masyarakat Filipina dan Thailand terkenal memiliki Sumberdaya manusia yang memiliki cukup banyak skill dan keramahan ditambah dengan penampilan yang menarik. Seandainya mereka masuk ke Indonesia dan anak cucu kita tidak memiliki kempampuan yang lebih dari mereka maka penerus kita hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri,
2. Membekali penerus kita dengan kemampuan bahasa asing
Baca Artikel Berikut : Hadapi MEA, Orang Thailand dan Filipina Belajar Bahasa Indonesia . Dengan demikian setidaknya orang Filipina dan Thailand bisa 3 bahasa, yakni bahasa daerah mereka, bahasa  nasional negara mereka, bahasa inggris, dan bahasa Indonesia. Bagaimana dengan penerus kita? apakah kita sudah membekali mereka dengan kemampuan bahasa asing dengan baik?.
Menghadapi ini Pelatih Indonesia tidak tinggal diam dengan membuat sebuah program terobosan untuk menyiapkan penerus kita memiliki kemampuan bahasa yang baik, program pertama yang kita buat adalah English Camp.
English Camp merupakan progam camp 3 hari dua malam dimana anak - anak dari SD hingga SMP akan dilatih untuk biasa berbahasa inggris dalah lingkungan sehari - hari. Tidak Hanya itu, tetapi anak - anak akan dikenalkan dengan budaya asing serta langkah - langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi MEA.
Dalam English Camp ini anak - anak juga akan berinteraksi langsung dengan anak - anak dari luar negeri (native) seperti dari Jepang, Australia, Taiwan, dan Malaysia menggunakan teknologi video calling sehingga mereka terbiasa berinteraksi dengan anak - anak antar negara. untuk selengkapnya silahkan buka tautan berikut untuk informasi dan registrasi program.