Mohon tunggu...
Citra Melati
Citra Melati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru bahasa inggris dan pemerhati pendidikan dan sosial.

Kebebasan berpikir dan berpendapat adalah hak setiap manusia (bukan 𝘢𝘥 𝘩𝘰𝘮𝘪𝘯𝘦𝘮). Pikiran tak harus obyektif, pikiran subyektif juga diperlukan di dalam proses menelaah sebuah kebenaran secara bersama.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memantik cahaya melalui kesadaran

16 Agustus 2024   18:32 Diperbarui: 21 Agustus 2024   23:39 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lilin-lilin yang menyala memancarkan cahaya, menyusuri kegelapan yang menyinari sesama dan sekitar yang memungkinkan seseorang bisa berbagi cahaya pada orang lain. Jika seseorang masih memiliki kelebihan lilin, seseorang bisa berbagi lilin agar orang lain bisa menyalakan lilinnya sendiri lewat api yang dinyalakan dari satu lilin ke lilin lain. Lilin punya masa yang sewaktu waktu akan habis, sisa hidup lilin itulah yang menunjukkan bahwa meskipun fisik sumbu dan lilin itu habis atau raga manusia mati, meski dunia gelap, manusia pernah bercahaya dan bersinar bagi diri sendiri dan sesama bersama alam semesta selama hidup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun