Pada suatu ketika saya berkumpul dengan teman semasa SMP,... saya bercerita banyak hal tentang pengalaman masing-masing ada yang menjadi pelaut, admin perusahaan dan pegawai Bank.
nah...... pas bercerita tentang penghasil saya agak sedikit tersenyum, kenapa ???? karena saya merasa malu penghasil saya jauh dibawah mereka, mereka berpenghasilan diatas 4Jtaan,.. mereka bertanya "berapa penghsilan kamu tiap bulan" hehehhehe,.. saya menjawab sambil sedikit malu,.. saya berpenghasilan setiap bulannya sekitar 4jt,.. tetapi,..tetapi,. "tetapi kenapa cep" kata temen-temen saya bertanya, nolnya jatoh satu alias 400.000 kata saya,... hehehe sambil tersenyum. kok bisa kamu hidup dengan penghasil segitu, memang berapa biaya hidup kamu setiap bulannya?.. ya sekitar 1.200.000 perbulan, kalau begitu kamu tekor dong setiap bulannya kamu nutupin dari mana,... ya kekurangannya ALLAH yang nutupin jawab saya,..... memang aneh kamu bekerja diinstasi pemerintah tapi kenapa ALLAH yang menggaji kamu,.. dasar pemerintah,.. apa gak malu tuh sama ALLAH,.,. kata temen-temen sambil bercanda. dan saya juga balik bertanya apa yang kamu perbuat terhadap penghasilan kamu,... semua temen menjawab mereka menghidupi anak keluarganya,.. saya bertanya , apa yang telah kamu perbuat untuk kepentingan orang banyak,.. mereke terdiam dan tersipu malu,.. saya dengan berpenghasil 400.000 perbulan bisa mendidik anak yang tadinya belum bisa baca, hitung dst,.. sampai menjadi bisa dan pintar dan saya bisa mencetak mereka dari mulai ketua RT sampai presiden dan dari penghasilan 400.000 bisa menghasilkan ratusan juta bahkan sampai miliaran rupiah melalui anak didik saya walupun tidak dinikmati oleh saya, saya merasa banggga menjadi seorang guru walaupun penghasilannya dibawah rata-rata. saya harus bisa profesional terhadap pekerjaan saya karena ketika saya berdiri didepan kelas anak tidak tau menau soal gaji saya dan status pekerjaan yang mereka inginkan adalah belajar dan menutut ilmu dari gurunya;
dari pengalaman diatas maka suatu keberhasil usaha bukan hanya dilihat dari segi materi saja (uang) tetapi hasil ilmu, pengalaman, dan yang terpenting pekerjaan kita bisa berguna bagi orang banyak.
harapan saya, mengutif dari perkataan temen "Apakah pemerintah gak malu sama ALLAH". maaf yah pemerintah,.. ini hanya keluh kesah seorang guru honorer nan jauh disana,.... makasih salamkenal untuk semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H