Sean Combs, lebih dikenal sebagai P. Diddy, adalah sosok besar dalam industri musik dan bisnis Amerika Serikat. Lahir di Harlem pada 4 November 1969, Diddy mendirikan Bad Boy Records di tahun 1990-an, yang melambungkan nama-nama besar seperti The Notorious B.I.G. dan Faith Evans. Selain menjadi produser sukses, ia juga dikenal lewat lagu-lagu hit seperti "I'll Be Missing You" dan "Can't Nobody Hold Me Down", serta meraih tiga Grammy Awards.
Di luar musik, Diddy membangun imperium bisnis yang mencakup merek pakaian Sean John, vodka Croc, dan jaringan media Revolt TV, menjadikannya salah satu pengusaha terkaya di dunia hiburan. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, namanya menjadi viral bukan karena musik atau bisnis, melainkan karena skandal hukum yang serius.
Pada Oktober 2024, P. Diddy menghadapi lebih dari 120 tuduhan pelecehan seksual dan perdagangan manusia. Tuduhan ini menyebutkan tindakan pelecehan yang terjadi selama lebih dari 25 tahun, termasuk korban pria dan wanita yang menyatakan bahwa mereka dirugikan dalam berbagai pesta yang diselenggarakan oleh Diddy. Beberapa korban bahkan mengaku mengalami kekerasan sejak usia anak-anak.Dalam penggeledahan pertama kali di rumah P Diddy tedapat 1000 baby oil dan sejumlah alat dewasa.Â
Pada tanggal 7 Oktober 2024, muncul sebuah berita mengejutkan terkait temuan baru di rumah P Diddy. FBI menemukan sebuah terowongan di bawah kamar milik P Diddy yang langsung menghebohkan mereka yang mengikuti kasusnya. Terowongan tersebut terhubung ke lorong gelap yang memiliki enam ruangan terkunci.Selain itu, diduga terowongan tersebut juga terhubung ke rumah-rumah lain, termasuk milik beberapa artis Hollywood. Spekulasi semakin liar dengan dugaan bahwa terowongan tersebut digunakan untuk kegiatan penyembahan iblis. Para penggemar teori konspirasi menghubungkan terowongan itu dengan praktik satanisme yang diduga melibatkan P Diddy dan rekan-rekannya.Â
Publik juga berspekulasi bahwa P Diddy mungkin meniru CEO Playboy yang membangun jaringan terowongan di mansionnya. Â Kasus ini juga semakin rumit ketika muncul teori konspirasi yang mengaitkan Diddy dengan kematian selebriti seperti Tupac, Michael Jackson, dan Aaliyah, meski belum ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut.
Pengacara Diddy, Tony Buzbee, mengungkapkan bahwa banyak korban mengklaim mereka diberi obat-obatan terlarang di pesta-pesta untuk kemudian dieksploitasi. Meskipun demikian, tim hukum Diddy telah dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut, dan Diddy sendiri mengajukan pembelaan tidak bersalah.Janice Smalls Combs, ibu Diddy, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa putranya telah menjadi korban narasi yang dibentuk oleh kebohongan. Dia juga meminta publik untuk menahan penilaian hingga Diddy mendapat kesempatan membela diri di pengadilan.
Saat ini, Diddy ditahan di Metropolitan Detention Center di Brooklyn, menunggu persidangan yang akan memutuskan nasibnya. Tuduhan perdagangan manusia dan pemerasan ini menjadi sorotan besar, mengancam karier dan reputasi salah satu ikon terbesar dalam industri hiburan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H