Korean Pop atau musik pop yang berasal dari Korea Selatan ini tak asing lagi terdengar ditelinga kita saat ini, terlebih ditelinga kalangan anak muda atau kelompok milenial. K-pop dengan cepatnya merambah ke banyak negara di dunia dan mencuri hati serta perhatian penggemarnya untuk tetap ingin menikmati karya-karya dari K-pop itu sendiri.Â
Di Korea Selatan banyak perusahaan yang bergerak di bidang hiburan khususnya musik pop telah melahirkan grup-grup idol baik itu boyband maupun girlband, sehingga tak heran jika jumlah girlband dan boyband di Korea saat ini terbilang banyak dan masih akan ada lagi kelompok K-pop yang akan memulai debut untuk naik ke industri panggung hiburan Korea dan dunia saat ini maupun kedepannya.
Meski jumlah K-pop di Korea terbilang banyak, bukan berarti mereka dapat dengan mudah untuk masuk ke dunia panggung hiburan terlebih khusus masuk ke K-Pop. Seorang calon anggota girlband atau boyband akan melalui beberapa tes seleksi yang ketat untuk menguji apakah mereka pantas dan berbakat untuk masuk dalam dunia K-Pop, dan apakah mereka mampu untuk mencuri hati penggemar K-Pop.
Semakin banyak penggemar semakin tinggi pula penghasilan yang dapat diperoleh dari industri hiburan bagi kelompok yang bergerak di bidang K-pop itu sendiri. Hal ini membuat adanya persaingan antar kelompok untuk mengasah skill mereka dalam hal ini kelompok boyband maupun girlband. Sehingga kelompok yang paling bagus dan menariklah yang dapat menguasai hati para penggemar K-Pop.Â
Sekarang kita lihat penggemar K-Pop itu sendiri, dilihat dari mana bagusnya sebuah kelompok boyband atau girlband Korea dari sudut pandang penggemar itu terbilang relatif, karena setiap orang cenderung mempunyai selera yang berbeda. Si A yang melihat pantai itu indah, belum tentu terlihat indah dari pandangan si B.
Di Indonesia cukup banyak yang menjadi penggemar K-Pop, dan mungkin kamu sendiri adalah salah satunya. Beberapa platform media sosial mencatat minat Indonesia terhadap K-Pop cukup besar hal ini dilihat dari cuitan-cuitan pengguna twitter seputar kebudayaan Korea yang didominasi oleh orang Indonesia atau bahkan seberapa kali memutar lagu pop Korea di platform penyedia layanan musik atau video seperti Youtube salah satunya, dan Indonesia yang menduduki angka-angka tertinggi.Â
Semakin suka penggemar terhadap idolanya cenderung pula memunculkan sikap seorang penggemar  untuk meniru idolanya tersebut. Konkretnya saja, banyak penggemar K-Pop di Indonesia yang suka membuat penampilan dirinya menjadi hampir atau bahkan sama persis dengan idolanya secara fisik.  Dalam ilmu sosiologi hal ini disebut sebagai faktor identifikasi yang merupakan suatu kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama persis atau identik dengan pihak lain.
Faktor identifikasi merupakan faktor yang memengaruhi interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan dinamis yang terjadi antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok serta wujudnya dapat berupa kerja sama atau pun persaingan.Â
Sekarang kita kembali ke identifikasi sikap seorang penggemar K-Pop terhadap idolanya. Banyak anak muda di Indonesia yang secara jelas ingin terlihat seperti idolanya, idolanya disini bisa saja satu atau lebih. Hal ini dapat dilihat dari tingkah seorang penggemar mempunyai kemauan untuk belajar dan melakukan dance, menata rambut semirip mungkin entah dengan cara dipangkas maupun dicat, hingga yang paling terbilang nekat adalah operasi plastik maupun cara lain yang membuat wajah terlihat layaknya orang Korea, serta masih banyak lagi.
Lantas kemudian, apakah identifikasi sikap dari anak muda atau penggemar K-Pop dapat memengaruhi pola hidup dan kebiasaan hidupnya sehari-hari? Berbicara efek atau pengaruh tentu saja pasti ada, hanya saja yang membedakan adalah seberapa besar pengaruh itu terhadap dirinya dan dampak positif atau negatifkah terhadap perkembangan dirinya.Â