Mohon tunggu...
The Doctor
The Doctor Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

The Doctor IPB atau singkatan dari Dormitory Club Creator merupakan organisasi asrama IPB yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat Mahasiswa PKU. Dormitory Club Creator terdiri dari 6 divisi yaitu (1) Tutor Sebaya, yang berfokus meningkatkan pemahaman di bidang akademik mahasiswa tingkat PKU; (2) Young Agricultural, yang berfokus pada pelatihan dan pemberian wawasan pertanian secara luas; (3) Jurnalistic and Media, yang berfokus pada pembinaan kepenulisan, fotografi, desain grafis, dan videografi; (4) Junior Enterprise Leader, yang berfokus pada pengembangan minat mahasiswa tingkat PKU terkait manajemen sebuah bisnis; (5) Art, yang berfokus pada pengembangan minat mahasiswa PKU di bidang seni; (6) Sport, yang berfokus pada penyaluran hobby di bidang olahraga mahasiswa PKU.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Perdana The Doctor IPB 61: Berani Bermanfaat dengan Berbicara

15 Oktober 2024   19:07 Diperbarui: 15 Oktober 2024   19:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor, 24 September 2024 -- Divisi Tutor Sebaya The Doctor IPB 61 menyelenggarakan pelatihan rutin perdana dengan tema "Engage, Inspire, Influence: Secrets to Effective Public Speaking" bertempat di RK CCR 1.09, IPB University. Pelatihan ini berlangsung mulai pukul 17.00 hingga 19.10 WIB. Acara ini bertujuan untuk mengasah keterampilan public speaking para anggota The Doctor 61 agar mampu tampil percaya diri di berbagai kesempatan.

Acara dimulai dengan pembukaan dari MC, diikuti pembacaan tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne IPB, dan Mars Asrama. Nur Afra Nabilla, mahasiswa S1 Agribisnis IPB University, hadir sebagai narasumber. Dalam sesi ini, ditekankan pentingnya kemampuan berbicara di depan umum, terutama bagi mahasiswa yang ingin berprestasi dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Ia menjelaskan bahwa public speaking tidak hanya diperlukan dalam konteks formal seperti presentasi atau pidato, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penyampaian materinya, Nur Afra atau biasa disapa sebagai Kak Afra  mengajak peserta untuk memahami metode-metode public speaking, mulai dari impromptu (spontan), manuscript (naskah), memoriter (hafalan), hingga extemporer (garis besar). Peserta juga diajak untuk mempraktikkan teknik berbicara dengan menunjuk dua peserta untuk berbicara secara spontan tentang topik yang mereka pilih. Peserta pertama memilih topik tentang IPB University, sedangkan peserta kedua memilih topik yang unik, yaitu monyet. Keduanya mampu menyampaikan ide dengan baik di hadapan audiens.

Kak Afra menjelaskan lima tujuan utama dari public speaking, yaitu, memberi motivasi, menyampaikan informasi, mengendalikan suasana, mempengaruhi publik, dan menghibur. Dengan tujuan yang beragam, salah satu fungsi public speaking yang utama adalah untuk mempromosikan ide. Dalam banyak situasi, terutama di lingkungan akademis dan profesional, kemampuan untuk mempresentasikan gagasan dengan jelas dapat membuat perbedaan besar dalam bagaimana ide tersebut diterima oleh audiens. Misalnya, dalam sebuah presentasi di kelas atau dalam sebuah seminar, seorang pembicara yang mampu menjelaskan visinya dengan baik dapat menginspirasi orang lain dan membangun dukungan terhadap proyek yang diusulkan.

Selain itu, public speaking juga berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak. Penyampaian informasi yang tepat dan akurat sangatlah penting. Seorang pembicara yang terampil dapat menyajikan data atau temuan penelitian dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, sehingga audiens tidak hanya menerima informasi, tetapi juga dapat memproses dan menggunakan informasi tersebut dalam konteks yang lebih luas.

Namun, penting untuk diingat bahwa public speaking tidak hanya terbatas pada keterampilan berbicara di depan orang banyak. Menulis juga merupakan bentuk public speaking yang esensial. Kemampuan untuk mengekspresikan pemikiran dan ide dalam tulisan sama pentingnya dengan berbicara. Misalnya, dalam laporan, artikel, atau bahkan media sosial, pesan yang ditulis dengan baik dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan mempengaruhi pendapat publik.

The Doctor 61
The Doctor 61

Dalam konteks presentasi, public speaking menjadi sangat krusial. Keterampilan ini tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk berbicara di depan audiens, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan cara yang jelas dan menarik. Tanpa keahlian ini, bahkan ide yang terbaik sekalipun dapat terhambat oleh cara penyampaiannya yang kurang efektif. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengembangkan keterampilan public speaking mereka, agar dapat berbagi pengetahuan dan gagasan dengan cara yang mampu menarik perhatian dan mempengaruhi pendengar.

Public speaking, menurut Kak Afra, adalah kemampuan yang bisa dilatih oleh siapa saja. "Tak seorang pun dilahirkan sebagai pembicara ulung," ungkapnya. "Tapi dengan latihan yang tepat, siapa pun bisa menjadi pembicara yang baik." Ia juga memberikan tips praktis tentang bagaimana mengatasi rasa takut saat berbicara di depan umum, termasuk pentingnya persiapan mental, fisik, dan materi yang matang.

Pelatihan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang menggugah semangat peserta. Salah satu peserta, Anggun, bertanya mengenai cara meminimalisasi rasa takut salah bicara di depan audiens, yang dijawab Kak Afra dengan memberikan teknik relaksasi dan latihan vokal. Sementara Adit bertanya tentang cara mengasah keterampilan berbicara spontan bagi yang terbiasa menggunakan naskah. Nur Afra menjelaskan pentingnya memperkaya kosakata melalui banyak membaca dan terus melatih spontanitas.

Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada narasumber sebagai bentuk apresiasi dari The Doctor 61. Salah satu peserta menyampaikan kesan positifnya, "Pelatihannya seru dan sangat bermanfaat. Semoga pertemuan selanjutnya lebih seru dan menginspirasi lagi." Acara pun ditutup dengan doa dan sesi dokumentasi, yang diharapkan menjadi awal dari pelatihan-pelatihan inspiratif lainnya yang akan diadakan oleh The Doctor 61.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun