Berdasarkan teori motivasi McClelland, setiap orang mempunyai salah satu dari 3 pendorong motivasi yang dominan dalam dirinya. Ketiga motivasi tersebut, yaitu a need for achievement (kebutuhan untuk berprestasi), a need for affilliation (kebutuhan untuk berhubungan), dan a need for power (kebutuhan akan kekuasaan).Â
Ketiga motivasi ini bukan bawaan sejak lahir, tetapi kita mengembangkannya melalui budaya dan pengalaman hidup kita. Artinya, ketiga motivasi tersebut kita pelajari.
Mempelajari teori ini dapat membantu guru dalam mengidentifikasi motivator dominan pada siswanya. Sehingga mempermudah guru dalam membuat suatu tujuan pembelajaran, mendesain pembelajaran, memberikan feedback untuk para siswa, dan memberikan motivasi dan reinforcement untuk para muridnya disesuaikan dengan motivator dominannya.
ACHIEVEMENT
The need of achievement (kebutuhan pencapaian) merupakan motivasi untuk mencapai target atau sesuatu yang diinginkan. Dalam kasus siswa misalnya, terdapat seorang siswa yang ingin menjadi juara umum. Motivasi tersebut menyebabkannya untuk berjuang agar keinginanya tercapai.Â
Siswa dengan kebutuhan ini, menyukai tantangan, suka menyelesaikan masalah, punya keinginan kuat dalam mencapai impiannya, dan suka menerima feedback terhadap progresnya agar ia bisa berkembang. Siswa dengan tipe motivasi ini dapat bekerja secara efektif dengan orang lain yang memiliki visi yang sama dan juga dapat bekerja sendirian.
POWER
Contoh kasus dari the need of power (kebutuhan kekuasaan), misalnya ketika ada tugas kelompok, siswa ini selalu mengambil alih dalam kegiatan tersebut, berani untuk speak up, dan mewakili sebuah tim untuk mencapai tujuan grup.Â