Mohon tunggu...
Clorinda C. Arifin
Clorinda C. Arifin Mohon Tunggu... Administrasi - Traveler

Hanya rangkaian kata - kata sederhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Kesempatan

11 Maret 2014   19:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:03 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Selamat datang di bulan Maret, Clorin!
"Semangat Pagi" selalu saya ucapkan kata - kata tsb agar rasa semangat ini sama meskipun hari mulai gelap.
Seperti motto yg selalu di ucapkan oleh Agnes Monica "Dream, Believe dan Make It Happen". Motto itu yang saya pegang sekarang selain motto favorit "Kejujuran adalah kunci kesuksesan". Perjuangan segera di mulai kembali demi mewujudkan mimpi - mimpi kecil saya. Saya adalah salah satu mahasiswa alumni Univ. Negeri Surabaya yang menamatkan studi di prodi Sastra jerman th 2012. Kenapa saya memilih belajar sastra jerman? alasannya, karena dulu saya mengikuti seleksi SPMB nasional th 2007. Ortu menyarankan untuk membeli formulir IPC (campuran IPA dan IPS) dengan pilihan pertama jurusan Kedokteran Univ. Brawijaya (jurusan ini adalah cita-cita saya sejak kecil), pilihan kedua Sastra Jerman Univ. Negeri Surabaya (karena saya mengagumi sosok BJ. Habibie hanya itu tidak lebih), dan pilihan ketiga PGSD Univ. Negeri Malang (dan jurusan ini adalah pilihan ortu, karena beliau berpikir kalau anaknya perempuan cukup menjadi seorang guru karena waktu dengan keluarga lebih banyak). Dan ketika hasil pengumuman itu keluar di muat di koran Jawa Pos, saya lulus tes SPMB dengan pilihan jurusan yang kedua. Sedih iya, minder iya, takut iya, karena tidak ada dasar sama sekali dalam bahasa jerman. Namun lambat laun muncul ketertarikan untuk belajar lebih tentang jerman (bahasanya yg unik, seni dan budayanya, kebiasaannya). Hingga akhirnya hanya bermodal keyakinan dan semangat pasti bisa menyelesaikan skripsi. Alhamdulillah, akhirnya lulus dan di wisuda tepat di bulan ayah berultah. Ya, itulah sekilas cerita ketika saya kuliah. Seiring berjalannya waktu, setelah saya lulus justru kemampuan berbahasa jerman itu pudar karena lama tidak di gunakan. Hanya sesekali waktu saya meluang waktu untuk belajar kembali, membaca,  dan memainkan kosa kata merangkainya menjadi tulisan sederhana seperti anak SD yang baru bisa membuat paragraf.
Dan sekarang, semangat belajar itu masih terus ada (belajar apapun). Boleh, cita-cita Clorin kecil tidak tercapai. Tapi selama masih ada kesempatan dan mau berusaha lebih keras, dengan atas izin ALLAH pasti DIA memberikan yang terbaik dari perjalanan kehidupan ini. Menjadi seorang dokter dimata Clorin kecil dulu itu adalah sebuah profesi yang mulya. Kenapa? Karena menurutnya, sebuah profesi yang menolong banyak orang dengan resiko tinggi.  Hmmm, itu cita-cita dulu clorin. Please, realiatis untuk sekarang. Okay, kita manusia ini seperti wayang yang dalangnya adalah Tuhan Yang Maha Esa. Melakoni perjalanan hidup ini dengan rencana - rencana sederhana.
Sudah hampir 2 th saya bekerja sebagai tenaga kerja outsourcing di salah satu perusahaan telekomunikasi di Surabaya. Bekerja sebagai agent call center, dunia kerja yang belum saya kenal karena sebelumnya dulu ketika masih kuliah saya pernah magang di TIC (Tourism Information Center) di Surabaya. Mengenal dunia kerja dengan berinteraksi langsung dengan orang lain. Tapi menjadi agent call center bekerja tidak berinteraksi langsung dengan pelanggan melainkan melalui telp dan semua koordinasi melaui media by phone, by email, dan by gtalk . Di tempat ini lah sekarang saya berada bekerja. Disela-sela jam istirahat biasanya saya browsing tentang banyak hal di google, membaca blog org, dan membuka web -web lain termasuk web media sosial.
Sampai pada suatu hari ketika saya sedang mejelajah di mbah google saya menuliskan "Beasiswa S2 dalam dan luar negeri" hehehe, hanya sekedar mencari informasi beasiswa untuk melanjutkan studi S2. Sayangnya setelah lama saya klik satu persatu halaman web, dan meluncur jauh dalam web-web lain. Tiba-tiba mata saya berhenti ketika membaca tulisan di salah satu web Univ. Muhammadiyah Surabaya yang memuat informasi tentang Program Perkuliahan Kelas Karyawan (P2K). Jadi, salah satu program baru di Univ. Muhammadiyah Surabaya yang membuka kelas kuliah untuk pekerja yang lulusan SMA/SMK, D1, D2, D3 ato S1 (pindah jurusan) yang ingin melanjutkan studinya ke S1. Sambil bekerja sambil melanjutkan kuliah dengan sistem biaya pendidikan yang menurut saya tidak terlalu berat, bisa di lihat langsung di web http://kuliah-karyawan-um-surabaya.kpt.co.id/_c.php?_c=zzpts-z-selamat-datang-um-surabaya. Apa yang saya lakukan selanjutnya setelah melihat web ini? tanpa pikir panjang lagi saya membuka pilihan jurusannya. Ya, saya melihat jurusan Psikologi. Kalau menjadi seorang dokter saya tidak bisa, semoga saya masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bisa kembali belajar di univ dengan jurusan yang saya inginkan. Entah alasannya apa? saya tidak tahu kenapa bisa mengagumi ilmu psikolog yang membuat saya penasaran. Saya telp kedua ortu di Bangil, saya utarakan keinginan saya untuk belajar lagi di univ dg jenjang yang sama S1. Ortu setuju, alhamdulillah semoga ini lah jalan lain yg sedang di siapkan Tuhan untuk kedepan. Mulai lah saya mendaftarkan diri ke Univ tsb, dan luar biasa responnya. Tak lama setelah saya mendaftar secara online tiba-tiba hp saya berbunyi, no yang tak saya kenal. Saya angkat, kali saja ada hal penting dari si penelpon (karena saya malas mengangkat telp dengan no. yg tak saya kenal). Alhamdulillah, saya mendapat konfirmasi langsung dari panitia penerimaan mahasiswa P2K. Ok, saya siap melangkah apapun resikonya. Karena tak sedikit komentar dari teman-teman. Pesan ayah saya "yang terpenting rindu harus sungguh-sungguh apapun ilmunya agar bermanfaat, jangan lupa minta sama Tuhan kita hanya berencana tapi Tuhan yang memutuskan, aamiin. Selamat berjuang rindu (panggilan sayang dari ortu)!

seperti kata sederhana dalam buku Negeri 5 Menara "Man Jadda wa Jadda"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun