Bersama teman saya, biasa saya memanggil namanya Luci chan. hehhehhe. Saya hobi sekali blakrak di Surabaya tapi jalan kaki. Sejak akrab dengan satu teman saya ini, saya jadi ada temannya untuk meblakrak tidak hanya berjalan kaki tapi juga naik motor. Alhasil, liburan panjang kemarin kami mblakrak lagi. Kalau biasanya kami mblakrak di Surabaya kota dan jeprat jepret bangunan - bangunan tua peninggalan zaman Belanda. Justru kemarin saya memutuskan untuk tetap meblakrak tapi bukan jeprat jepret bangunan tuanya namun kami mencari makanan di daerah sekitaran Surabaya yang lain. Kami tidak mencari kuliner khas Suroboyoannya seperti lontong balap, semanggi suroboyo, atau jajanan khasnya.
Perjalanan kami di mulai sepulang dari piket kerja. Tujuan kami adalah ke daerah Manukan. Iya sih, daerah Manukan ini dekat dengan tempat tinggal kami (sebut saja kost tapi kayak rumah kontrakan) :D
Cuss, langsung tancap gas motor ke daerah ini. wow, jalannya gelap dan ya sepi begitu. hmmmm, tak apa lha yang penting kita tetap waspada. Ok, lanjut setelah kami sampai di daerah Manukan ini kami bingung mau ke arah mana. Karena di sana ternyata ramai sekali banyak penjual-penjual makanan, dll di pingir jalan. Hanya berbekal informasi dari seorang teman di FB tentang makanan yang sedang kami cari ini. Akhirnya, kami memutuskan bertanya kepada orang-orang di sekitar situ daripada bingung dan nyasar. Ya, orang pertama yang saya ternyata tidak mengerti tempat yang saya maksud. Dikarenakan si Bapak tsb bukan warga manukan tetapi pendatang. hmmm, maklum lha. Lanjut, ke Bapak yang kedua --> alhamdulillah, kami diberitahu ancer - ancernya. Ya, meskipun sudah dapat tempat yang kami tuju, tetap saja kami masih nyasar lagi. :huh.
Daerah Dorowati, bingung sih itu nama daerah atau gimana? Berkat satu kata "Dorowati" tsb kami menemukan jalannya. Iya, sambil clingukan begitu saya menemukan tempat makan Toby's. Kata teman di FB, si bapak penjual nasgor itu ada di sekitar situ. Sabar.. sabar... bentar lagi juga ketemu jalannya. hmmm, efek karna perut sudah lapar. Dan yeeeee, alhamdulillah. Tepat tidak jauh dari Toby's sebelah kiri jalan ada warung kecil bertuliskan "NASGOR PATAYA". Kelihatan dari luar seperti makanannya sudah habis, tapi setelah memesan saya terkejut. Satu orang membeli nasgor tsb bisa 2-3 bungkus. w.a.w. Antrinya lamaaaaa hampir satu jam saking banyaknyax yang pesan. Menu lainnya ada Roti Tisu (bisa nanti di coba di blakraan berikutnya). Harganya terjangkau kami hanya mengeluarkan uang @Rp. 10.000
NASI GORENG PATAYA
Apa itu nasgor pataya --> Nasgornya sama seperti nasgor pada umumnya dan ada sedikit campuran jagung dan kacang polo di dalamnya. Kemudian nasgor tsb di balut dengan telur dadar. ummmm, mungkin ini yang disebut dengan Nasgor Pataya. Karena nasgor tsb berbeda dengan yang lain. Owh ya, di sana si bapak menjual nasgor pataya merah dan nasgor pataya hitam. Â Seperti ini hasil nasgor pataya yang kami beli. hehheheh
Kalau ada teman - teman yang sedang jalan- jalan di daerah Manukan atau domisili di daerah tsb bisa mampir dan mencoba nasgor pataya :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H