Jujur saja, sampai dengan hari ini aku tidak tahu apakah aku percaya denganmu. aku hanya memakai topeng sejak luka itu tertoreh.
Sampai kapan aku dalam sikon ini?
Seharusnya aku tahu sampai kapan berada disini! Tapi masih berat hati ini untuk benar-benar bangkit. Aku hanya berusaha berjalan setapak demi setapak untuk terus bangkit sekalipun tak akan ada tangan yang akan membantu nantinya.
Aku disini, hanya terus menerus berdo'a untuk mu,kasih? Kamu memang bukan lelaki sempurna idaman para cewek. Banyak kekurangan mu disana sini. kamu yang mempunyai catatan buruk disetiap mata orang yang pernah kenal denganmu. Namun, aku tidak menilai demikian. Suatu hari kamu akan berubah kasih. Berubah lebih baik. Agar setiap jabat tangan yang mengenalmu, mata yang melihatmu, bibir yang berbicara denganmu, kamu meninggalkan kesan terbaik yang belum pernah kamu lakukan. Aku pasrah kasih, tapi aku terus berusaha. Semoga setiap kata yang terucap melalui do'a -do'a singkatku menjadi nyata kelak. Entah, kamu lah yang akan bersanding dengan ku? atau justru orang lain yang mendampingi kita masing-masing. Allahualam, Jodoh ditanganNYA.
Orang tua,
Ketika aku bersedih, aku akan tiba-tiba pulang ke rumah.
Ya, aku pulang ke rumah. Mereka mungkin pura-pura untuk tidak bertanya kenapa gerangan anaknya tiba-tiba pulang?? Padahal mereka tahu, mengerti bahwa anaknya pulang dengan wajah sedemikian lelahnya, mereka mengasumsikan kalau anak tsb sedang mempunyai masalah. Ya, memang bener
Setidaknya dengan aku pulang ke rumah, semua keluh ini hilang sesaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H