Agar bisa terhindar dari penyakit jantung, maka sedari sekarang lakukan pemeriksaan risiko penyakit jantung koroner (PJK) agar bisa mengetahui kadar lemak dalam darah dan menilai faktor yang berpotensi menaikkan risiko PJK dan stroke. Contohnya seperti pemeriksaan Apo B dan hs-CRP. Manfaat pemeriksaan Apo B adalah untuk lebih mengetahui prediksi risiko terkena penyakit jantung koroner. Semakin tinggi kadar Apo B nya maka semakin besar pula risiko tersumbatnya pembuluh arteri meskipun kadar LDL dalam tubuh normal. Â Pemeriksaan hs-CRP bermanfaat untuk mengetahui risiko tubuh terkena penyakit jantung akibat dari proses aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) dan proses peradangan. Jadi, pemeriksaan ini dapat mengetahui risiko radiovaskular (penyakit jantung) pada tiap individu.
Selain pemeriksaan profil lemak, diperlukan pula pemeriksaan lain, seperti echocardiography yang memanfaatkan teknik ultrasonografi (USG) yang menggambarkan struktur dan kesehatan jantung, lalu ada rontgen dan chest x-ray untuk mengetahui bentuk dan ukuran jantung. Selain itu juga ada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) yang menyelidiki penyebab nyeri pada dada dan gangguan denyut jantung dengan mencatat aktivitas listrik yang dihasilkan jantung saat berdenyut.
Jadi, kesimpulan dari penjelasan saya di atas adalah orang yang memiliki kolesterol normal masih mempunyai potensi untuk terkena serangan jantung. Orang yang memiliki kolesterol normal belum tentu memiliki kadar kolesterol HDL yang tinggi dan bahkan bisa jadi malah kadar LDL nya yang tinggi sehingga tidak heran bisa terkena serangan jantung. Serangan jantung tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kolesterol. Protein C-reaktif juga mempengaruhi potensi tubuh terkena serangan jantung.Bahkan bila kadar protein C-reaktifnya tinggi memiliki potensi lebih besar terkena serangan jantung daripada yang memiliki kadar kolesterol tinggi. Lalu, resistensi insulin juga mempengaruhi potensi terkena serangan jantung karena kadar gula darah yang tinggi karena glukosanya menumpuk. Ada pula faktor lain seperti aneurisma , hipoksia , kebiasaan merokok , minum -- minuman keras , obesitas , diabetes , faktor keluarga , dan sebagaimana. Jadi, jangan heran orang yang kolesterolnya normal pun juga bisa terkena serangan jantung. Maka, dari itu kita bisa menghindari terkena serangan jantung dengan memiliki pola hidup yang sehat , olahraga secara teratur , menghindari stress , mengkonsumsi antioksidan , berhenti merokok , dan sebagainya. Kita juga bisa melakukan pemeriksaan rutin, seperti pemeriksaan Apo B , hs-CRP , USG , rontgen , EKG , dan chest x-ray.
Terimakasih
Sumber :Â
-AMDG-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H