Mohon tunggu...
Healthy

Serangan Jantung Menyerang Orang Berkolesterol Normal, Mungkin?

23 Oktober 2017   22:24 Diperbarui: 24 Oktober 2017   19:29 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hai, semua! Kembali lagi dengan aku, Clodya. Kali ini aku akan membahas lebih lanjut mengenai sejauh mana aku setuju bahwa serangan jantung terjadi pada orang yang memiliki kolesterol normal. Sebelumnya, apa sih serangan jantung itu? Serangan jantung adalah keadaan yang terjadi di mana pasokan darah menuju jantung terhambat. Serangan jantung sebenarnya tidak datang secara tiba - tiba, namun umumnya tidak terlihat jelas gejala awal yang mencurigakan, akibatnya disebut serangan mendadak yang mematikan, tetapi pada dasarnya penyakit jantung memiliki tanda -- tanda yang bisa kita analisis. 

Perlu kita ketahui bahwa serangan jantung tidak selalu identik dengan serangan jantung. Tidak selalu orang yang mengeluh dadanya sakit, menderita penyakit jantung, bisa jadi orang itu terkena asma ataupun penyakit lain. Jika nyeri dada yang menandakan penyakit jantung bisa seperti dada terasa sesak dan sulit untuk bernafas , perut terasa mual , mengeluarkan keringat , rasa sakit yang menjalar (bagian leher , salah satu bahu , lengan kiri , belakang perut ) , denyut jantung sangat cepat (membuat lemas). Sedangkan untuk nyeri dada yang bukan mengarah ke penyakit jantung bisa ditandai dengan timbulnya nyeri saat batuk (karena infeksi virus) , nyeri pada otot dan syaraf , nyeri pada tulang rusuk (bisa saja karena tulang rusuk patah) , pneumothorax (nyeri karena masalah paru -- paru).

Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung koroner (aterosklerosis). Jantung koroner terjadi karena adanya sumbatan di pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung (pembuluh koroner). Pembuluh koroner adalah pembuluh utama yang membantu jantung dalam melaksanakan tugasnya yaitu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan membawa nutrisi dan oksigen dan akhirnya kembali ke paru -- paru dan jantung. Penyumbatan ini bisa terjadi karena adanya timbunan kolesterol berupa plak yang menempel di pembuluh darah. Penggumpalan darah bisa terjadi bila plak retak yang mengakibatkan terhambatnya pasokan darah dan oksigen ke jantung melalui pembuluh koroner dan bisa berakibat rusaknya dan hancurnya otot jantung.

Kolesterol sendiri adalah jenis lipid atau lemak dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai penghasil vitamid D dan hormone pada membran sel dinding. Jenis kolesterol sendiri dalam tubuh ada 2 jenis. Yang pertama adalah kolesterol jahat (LDL) yang mana bila kadarnya tinggi bisa menyebabkan serangan janutng karena bisa menyumbat pembuluh darah arteri. LDL tugasnya adalah membawa kolesterol ke seluruh bagian tubuh yang butuh kapan saja melalui jaringan arteri. Batas maksimal kolesterol jahat pada orang dewasa adalah tak lebih dari 100 mg/dl. Yang satunya lagi adalah kolesterol baik (HDL). Wajarnya, orang dewasa memiliki kolesterol baik sejumlah 40 mg/dl atau lebih. HDL (High Desity Lipoprotein) mengandung banyak protein, tidak seperti LDL yang banyak lemak. LDL berfungsi sebagai pengantar kolesterol, berbeda dengan HDL yang berfungsi sebagai pembersih saluran pembuluh darah arteri. Jadi, HDL akan membersihkan LDL berlebih yang akan dibawa menuju ke hati dan didaur ulang kembali. Jadi, jika kalian memiliki kadar HDL yang tinggi tidak usah khawatir karena justru melindungi tubuh dari serangan jantung dan stroke. Total kolesterol pada orang dewasa kadar normalnya adalah 200 mg/dl. Bila lebih dari 240 mg/dl, maka orang tersebut memiliki kadar kolesterol tinggi.    

Bila kalian sedang mengecek kadar kolesterol kalian, jangan hanya mengecek kadar kolesterol total, tetapi juga dihitung kadar kolesterol HDL nya. Penelitian mengatakan bahwa ada faktor risiko penyakti kanker, risiko tersebut dapat dihitung dengan perbandingan kolesterol total dengan kolesterol HDL. Bila didapatkan perbadingan 5:1 atau lebih, maka besar risiko terkena serangan jantung. Perbandingan yang ideal akan diperoleh hasil 3:1. Misalnya kadar kolesterol totak milik A adalah 180 mg/dl (yang mana adalah kadar yang normal), tetapi ternyata kolesterol HDL nya 30 mg/dl, maka akan diperoleh perbandingan 6:1 yang mana berarti tinggi kemungkinan terkena serangan jantung. Contoh lain, misalnya kolesterol totalnya adalah 240 mg/dl (di atas normal), namun bila ternyata kolesterol HDL nya adalah 80 mg/dl. Maka,  perbandingan antara kolesterol total : kolesterol HDL menjadi 3 : 1, yang mana adalah perbandingan ideal. Maka, risiko terkena serangan jantung rendah. Nah, dari sini sudah mulai dapat gambaran kan mengapa orang kolesterol normal juga berpotensi terkena serangan jantung?

Maka dari itu, tidak bisa dipungkiri bahwa kolesterol tinggi merupakan satu -- satunya faktor penyebab serangan jantung.  Ada banyak faktor penyebab lain yang bisa menyebabkan serangan jantung. Seperti penjelasan saya di atas bahwa kolesterol normal juga bisa terkena serangan jantung. Menurut health.kompas.com, faktanya adalah 1 dari 3 kasus serangan jantung, terjadi pada orang dengan kadar kolesterol normal. Lalu, menurut hellosehat.com, menurut penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA) sebanyak 75 persen pasien yang dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung memiliki kadar kolesterol yang normal. Pendapat yang serupa pun juga keluar dari mulut dr. Deepak L. Bhatt (spesialis jantung dan peneliti) dari Harvard Medical School. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 50 person orang yang terkena serangan jantung, kadar kolesterolnya tidak mengkhawatirkan. Ini berarti bahwa orang dengan kadar kolesterol normal tidak serta merta memiliki "lampu hijau" untuk menjalani pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok da makan sembarangan karena mereka pun juga rentan terkena serangan jantung.

Mengapa hal seperti itu dapat terjadi? Setelah ditelusuri lewat beberapa penelitian, pasien serangan jantung tersebut memang memiliki kadar kolesterol yang normal, namun kadar LDL nya atau kolesterol jahatnya sangat kecil dan padat yang mana sering disebut sebagai kondisi small denseLDL (sdLDL). LDL memiliki berbagai varian bentuk yang dikategorikan berdasarkan ukuran diameter partikelnya. Dari berbagai macam LDL tersebut, sdLDL inilah yang termasuk kategori paling berbahaya karena bisa masuk ke dalam pembuluh darah (intima).

sdLDL yang terperangkap dalam pembuluh darah akan dengan mudahnya  teroksidasi oleh senyawa radikal bebas dan membentuk LDL teroksidasi (oxidized LDL), akibatnya akan terbentuk sel busa yang menempel di dinding pembuluh darah. Jika sel busa ketambahan zat lain yang ikut terbawa aliran darah dan akhirnya menyangkut pada sel busa tersebut, maka akan terbentuk seperti plak yang akan mengganjal dan menyebabkan saluran darah pun tersumbat. Jika kadar trigliserida (salah satu jenis lemak) dalam darah memiliki jumlah tinggi (hipertrigliseridemia), maka akan terbentuklah sdLDL.  

Selain aterosklerosis, radang juga bisa menjadi faktor penyebab penyakit jantung ini. Mengapa peradangan bisa menjadi faktor penyebab serangan jantung? Saat terjadi inflamasi atau infeksi dalam tubuh, tubuh akan menghasilkan suatu protein yang bernama Protein C-reaktif. Namun,protein ini tidak bersifat spesifik, maka kita tidak bisa tahu organ tubuh mana yang terinfeksi. Protein C-reaktif ini bisa membantu kita untuk mengetahui potensi tubuh mengidap penyakit jantung koroner karena protein C-reaktif membantu perkembangan penyakit jantung dalam tubuh. Jadi, semakin tinggi kadar protein C-reaktif dalam tubuh, semakin tinggi potensi kita untuk terkena serangan jantung (pre-diabetes). Bahkan menurut cbn.com, orang dengan kadar protein C-reaktif yang tinggi berpotensi lebih besar terkena serangan jantung daripada orang yang kolesterolnya tinggi.

Lalu, faktor lainnya adalah resistensi insulin. Apa itu resistensi insulin? Resistensi insulin adalah kondisi dimana tubuh menjadi menolak / tidak merespon (resisten) terhadap insulin, , khususnya fungsinya yaitu menjaga kadar gula darah dalam tubuh tetap berada pada level normal. Resistensi insulin mengakibatkan insulin tidak bisa bekerja sebagaimana fungsinya, yaitu mensirkulasikan glukosa. Ini berakibat kadar gula semakin tinggi karena glukosa menumpuk pada aliran darah. Maka efeknya, pankreas melepas lebih banyak insulin untuk menyeimbangkan gula darah, namun sebagian besar insulin tidak akan bekerja secara efektif. Keadaan ini mengakibatkan pengentalan darah yang akhirnya berdampak pada serangan jantung.

Selain hal -- hal tersebut ada juga faktor umum yang bisa menyebabkan orang kolesterol normal berpotensi terkena serangan jantung. Pertama seperti kebiasaan merokok. Karbonmonoksida dan nikotin pada rokok dapat meningkatkan tekanan pada jantung dengan membuat jantung bekerja lebih cepat. Itu juga bisa berakibat terjadinya gumpalan darah dalam lapisan pembuluh koroner, sehingga orang yang merokok memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner 24 persen lebih tinggi dari orang biasa. Lalu risiko penyakit jantung koroner bisa terjadi pada orang yang obesitas dan jarang berolahraga. Akibatnya cenderung mengalami hipertensi dan diabetes dan akhirnya memicu serangan jantung. Ada pula istilah aneurisma yaitu keadaan dimana terjadi kelemahan pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah tidak bisa menahan tekanan dari darah yang mengalir. Itu berakibat terjadinya retakan pada dinding pembuluh darah. Jika aneurisma terjadi pada pembuluh koroner, maka aliran darah akan terhambat dan serangan jantung pun terjadi. Selain itu, ada juga hipoksia atau kekurangan oksigen dalam darah. Kadar oksigen dalam darah bisa menurun karena keracunan karbonmonoksida atau fungsi paru -- paru yang rusak. Aliran darah pun tidak mengandung oksigen sehingga memicu serangan jantung. Adapun faktor -- faktor lain seperti riwayat keluarga . polusi udara , minum -- minuman keras ,  dan sebagainya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun