Mohon tunggu...
Clint Perdana
Clint Perdana Mohon Tunggu... Penulis - Just an Ordinary Learner

Menulis sebagai media bertukar pikiran, diskusi dan dakwah modern di tengah luas namun sempitnya dunia ini, mari berbagi!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meracik Keberhasilan Bisnis Jamu di Era Modern: Strategi dan Etika yang Harus Diketahui

12 Juni 2023   18:46 Diperbarui: 12 Juni 2023   19:13 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Herbal; Source: Ghanaweb.com 

Bak bandul yang selalu pergi dan kembali, itulah nasib jamu saat ini. Di era modern ini, kian banyak orang yang terjun (lagi) ke dalam bisnis jamu. Seiring dengan kecenderungan masyarakat untuk kembali ke alam, bisnis jamu menjadi ladang yang menjanjikan. Tak sekadar bermodalkan cara pengolahan modern yang gaya dan menarik, membangun bisnis jamu perlu didasari oleh pengetahuan yang mendalam dan bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat.

Berbicara soal jamu, kita bicara tentang warisan budaya dan ilmu pengetahuan turun-temurun yang berakar pada penggunaan tumbuhan sebagai obat. Jamu telah menjadi bagian dari gaya hidup orang Indonesia sejak lama dan memiliki peran penting dalam sistem kesehatan tradisional.

Namun, menjalankan bisnis jamu bukan berarti kita mengambil resep turun-temurun lalu mengemasnya dalam bentuk modern dan menjualnya sembarangan. Seorang pengusaha jamu harus memahami dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam meracik jamu dan ilmu kesehatan umumnya. Untuk menghasilkan jamu yang bermutu dan aman, seorang pengusaha jamu harus memahami tentang ilmu tumbuhan (botani), ilmu farmasi, dan ilmu gizi.

Dalam ilmu botani, pengusaha jamu perlu memahami spesies tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan, cara pengambilan dan pengolahan bahan mentah yang tepat agar kandungan obat dalam tumbuhan tetap terjaga. Pengetahuan ini penting untuk memastikan bahwa produk jamu yang dihasilkan memiliki khasiat yang diharapkan dan aman untuk dikonsumsi.

Sementara itu, ilmu farmasi akan membantu pengusaha jamu dalam meracik dan mengemas produk. Dalam proses ini, pengusaha jamu perlu memahami cara pembuatan ekstrak, cara pengepresan tablet atau kapsul, cara pengemasan atau bahkan yang penyajian yang tepat untuk mempertahankan khasiat dan keamanan produk dengan banyak alternatif di "zaman sejuta cafe" saat ini .

Ilmu gizi juga sangat penting dalam bisnis jamu. Seorang pengusaha jamu harus memahami manfaat dan kebutuhan nutrisi dari bahan-bahan yang digunakan dalam jamu, serta bagaimana cara terbaik untuk menyajikannya agar nutrisi tersebut bisa diserap dengan baik oleh tubuh.

Selain itu, ada etika dan tanggung jawab sosial yang harus dipegang teguh oleh setiap pengusaha jamu. Seorang pengusaha jamu harus memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki khasiat, tetapi juga aman dan tidak merugikan masyarakat. Produk jamu yang dijual harus sudah melalui pengujian laboratorium dan mendapatkan izin dari BPOM.

Sekarang kita coba berandai-andai dengan contoh, ada kasus jamu "X" (bukan nama sebenarnya) yang dipasarkan dengan klaim bisa mengobati berbagai macam penyakit. Namun, ternyata setelah ditelusuri, jamu tersebut mengandung bahan kimia berbahaya yang tidak terdaftar dalam komposisi produk. Akibatnya, masyarakat yang mengonsumsi jamu tersebut mengalami berbagai masalah kesehatan. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya pengetahuan dan etika dalam menjalankan bisnis jamu.

Namun, bukan berarti bisnis jamu adalah ranah yang menakutkan dan penuh risiko. Justru sebaliknya, dengan pengetahuan dan tanggung jawab yang tepat, bisnis jamu bisa menjadi ladang bisnis yang menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu contoh sukses adalah bisnis jamu "Y" (bukan nama sebenarnya). Bisnis ini didirikan oleh seorang pengusaha yang memiliki latar belakang pendidikan farmasi. Dengan pengetahuannya, ia mampu meracik jamu dengan komposisi yang tepat, mengemasnya dalam bentuk yang menarik, dan memasarkannya dengan cara yang modern dan inovatif. Produknya mendapatkan sambutan positif dari masyarakat dan berhasil mendominasi pasar jamu modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun