Mohon tunggu...
Asina Siagian
Asina Siagian Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya bekerja sebagai tenaga IT. Lulusan Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Indonesia. Pergi ke tempat-tempat baru dan berbaur dengan budaya lokal menjadi petualangan yang tidak ada habisnya. Menulis adalah hal lain yang membuat hidup saya bergairah. Biasanya saya menulis di http://clickmyjourney.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

1. Sebuah Perjalanan

3 Januari 2013   04:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:35 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menikmati liburanku di gili. Aku menikmati setiap detik aku menghirup nafas disini. Tiga hari rasanya begitu singkat. Kalau saja aku tidak begitu inginnya ke Senggigi, kalau saja aku tidak janji kepada temanku akan datang ke Ubud, tentu saja aku akan tinggal lebih lama disini - di pulau yang indah ini - sampai masa liburanku selesai.

Tempat selanjutnya yang aku datangi adalah Senggigi. Namun tidak banyak yang bisa aku ceritakan karena setelah kecelakaan motor yang kualami disini membuatku ingin secepatnya menyebrang ke Bali. Dan lagi pesona Gili Trawangan masih begitu kuat di dalam pikiranku. Mungkin jika suatu hari nanti aku kembali ke Lombok, aku akan menyempatkan diriku untuk benar-benar menikmati Senggigi.

Selama di Ubud, aku menikmati setiap detiknya walau cuma ngobrol-ngobrol dengan teman lama, dan topiknya tidak jauh-jauh dari laki-laki, haha. Aku sudah cukup puas menikmati pantai di Lombok, jadi aku tidak mengharapkan pantai lagi di Bali. Kehidupan Ubud yang tenang dan damai sudah cukup membuatku menikmati liburanku, walaupun temanku selalu kuatir aku merasa bosan.

Waktu terus berjalan, lima hari di Bali terasa begitu singkat. Dan di tiket di tanganku, tertulis jam penerbangan besok ke Bandung.

Ada perubahan rencana dalam tujuanku di Bandung, dan aku sangat bersyukur Siska menerimaku dengan tangan terbuka walaupun permintaanku menginap di rumahnya terlalu mendadak. Aku dan Siska tidak henti-hentinya ngobrolin tentang laki-laki. Sepertinya bagi wanita, topik mengenai laki-laki memang tak ada habis-habisnya ya ^_^.

Libur telah usai, saatnya pulang ke rumah. Aku pulang dengan membawa banyak cerita. Aku pulang dengan manusia baru yang ada di dalam diriku.

Aku publish beberapa foto perjalananku di facebook. Albumnya aku beri judul Sebuah Perjalanan dengan keterangan:

This is my first solo traveling. Sebuah perjalanan yang membuka mataku lebih lebar lagi bahwa betapa indahnya alam Indonesia. Sebuah perjalanan yang membuatku makin dekat ama alam. Sebuah perjalanan yang mengajariku betapa beragamnya penduduk Indonesia dan pentingnya saling menghormati. Sebuah perjalanan yang memberiku banyak inspirasi. Sebuah perjalanan yang memberiku banyak sekali pengalaman yang sangat berkesan dan pelajaran berharga. Sebuah perjalanan yang membuatku makin mencintai hidup dan menghargai diri sendiri. Sebuah perjalanan yang memberikan babak baru dalam hidupku. Sebuah perjalanan yang membuatku ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi.


Setelah aku kembali ke Jakarta, aku menjalani kehidupanku dengan kekuatan yang baru. Beberapa bulan terakhir kujalani tanpa adanya semangat hidup. Tekanan-tekanan hidup yang datang silih berganti benar-benar menguras habis kekuatanku. Namun, sekarang aku sudah bangkit dari keterpurukanku. Hatiku penuh dengan ucapan syukur dan perasaan bahagia.

Sebuah perjalanan ini menjadi begitu berharga dan sangat menyenangkan merupakan hadiah Tuhan buatku setelah apa yang sudah kulewati beberapa bulan terakhir. Dan orang-orang yang Tuhan pilih untuk membuat perjalananku berwarna dan menyenangkan:


  • Joni yang sudah menemaniku ngobrol malam itu di Gili Trawangan dan Krey yang menemaniku menyusuri pantai keliling pulau. Aku sangat senang bisa mengenal kalian. Hanya satu pesanku: lain kali jangan jatuh cinta kepada pelancong seperti aku yang hanya tinggal sementara waktu saja disana.
  • Pak Marwan, tukang ojek di Pemenang. Suatu hari saya pasti akan nyari bapak disana. Dan mas yang punya pick-up di Senggigi, thanks to be nice to me.
  • Pak Janan, aku akan terus ingat filosofi hidup bapak untuk membantu sesama manusia. Terima kasih Pak sudah menolong orang tersesat seperti saya. Terima kasih juga buat Mba Yuli di Saba, kebaikan yang sudah kuterima akan kuingat seumur hidupku. Suatu hari nanti aku akan datang lagi kesana. Pasti.
  • Kak Jesica, mungkin menurut kakak, selama di Ubud aku merasa bosan, tapi sebenarnya aku sangat menikmatinya.
  • Bli Nyoman, ngobrol-ngobrol ama bli dari Ubud ke bandara sangat menyenangkan dan makasih info Virgin Beach nya.
  • Siska, sampe sekarang aku masih suka ketawa klo ingat sepanjang malam itu kita ngobrol-ngobrol bahkan lanjut sampe besok paginya.


And the rest is history....

[Catatan penulis: Saat ini (benar-benar saat ini) aku menyadari bahwa liburanku di Ubud tanpa ada aktivitas (yang dianggap temanku sebagai liburan yang membosankan) merupakan bagian dari proses pemulihanku. Waktu itu aku tidak begitu menyadarinya, namun sekarang aku mengerti bahwa aku perlu memberi waktu untuk diriku sendiri untuk menikmati ketenangan dan memberi kesempatan kepada sang waktu untuk menyembuhkan batinku yang sedang terluka ini. Tulisan ini aku tulis pada tanggal 26 Desember 2011, aku sudah jauh lebih kuat dan tegar dalam menghadapi hidup dan segala tantangannya. Emosiku juga sudah lebih stabil.]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun