Kapitalisme dalam bidang ekonomi terjadi adalah sistem dimana alat produksi dimiliki oleh seorang individu. Artinya, seseorang bisa bebas menggunakan caranya sendiri untuk mengembangkan usahanya. Sistem kapitalisme memberikan kebebasan seorang individu untuk memiliki usaha dan bersaing bersama dengan yang lain. Sistem ini memiliki tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi karena saingan pasar dan memberikan "penghargaan" bagi individu yang bekerja keras dalam mengembangkan bisnisnya.Â
Sistem ini dapat mengembangkan pertumbuhan ekonomi, akan tetapi, dapat juga memicu kesenjangan sosial. Hal ini dikarenakan sumber daya dan kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang, sementara kelompok masyarakat lain terpinggirkan. Sistem kapitalisme tidak mendistribusikan nilai hasil produksi secara adil dan memperluas kesenjangan sosial.Â
Beberapa bagian masyarakat terpinggirkan karena kesenjangan sosial dan tidak memiliki akses ke sumber daya penting seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak. Akibatnya, siklus kemiskinan terus berlanjut, dan orang atau kelompok yang sudah terpinggirkan tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, masalah ini membutuhkan tindak lanjut untuk mengurangi tingkat kesenjangan sosial yang ada di masyarakat.Â
Orang miskin melahirkan orang miskin
Seorang ahli filosofi dari Jerman yang bernama Karl Marx menyebutkan teorinya bahwa ketimpangan dan kemiskinan merupakan komponen fungsional dari cara produksi kapitalis. Ini berarti kapitalisme sudah dipastikan menghasilkan struktur sosial yang tidak setara. Marx berpendapat bahwa ketidakadilan ini tidak berasal dari kebijakan atau perilaku individu, tetapi lebih dari struktur ekonomi yang terintegrasi, dimana pengucilan dan penderitaan bagi banyak orang disebabkan oleh kekayaan yang hanya dimiliki oleh sebagian orang.Â
Ketidakpuasan sosial muncul sebagai akibat dari kondisi ini, yang dapat mengarah pada konflik kelas, yang pada akhirnya dapat memicu perubahan sosial dan politik yang signifikan. Â Menurut karyanya yang berjudul Das Kapital, Karl Marx menjelaskan bagaimana kaum pemilik modal menggunakan kaum pekerja untuk mencari keuntungan, akan tetapi keuntungan yang dihasilkan digunakan oleh kaum pemilik modal. Dalam penjelasan ini, ia berargumen bahwa sistem seperti ini tidak adil. Oleh karena itu, kesenjangan sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kapitalisme.
Masalah ini juga merupakan masalah jangka panjang. Hal ini dikarenakan kemiskinan dan kesenjangan sosial merupakan masalah yang akan terus ada sampai generasi yang akan datang bila tidak diatasi. Anak-anak yang lahir dalam keluarga miskin sering kali tidak mendapatkan pendidikan yang memadai, yang menghambat kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan. Akibatnya, anak-anak ini berada dalam kondisi siklus kemiskinan yang sulit untuk diputuskan.Â
Contoh Nyata
Contoh nyata dari kasus ini adalah eksploitasi SDA di Papua oleh PT. Freeport. Eksploitasi ini menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan pekerja. Pada tahun 2022, tercatat 111 orang meninggal dunia karena tidak menerima haknya sebagai buruh. Hal ini memicu aksi mogok kerja yang dilakukan oleh ribuan buruh lainnya. Sesuai dengan pendapat Karl Marx dalam buku Das Kapital, kapitalisme menghasilkan krisis ekonomi dan konflik kelas. Peristiwa ini menjadi contoh nyata bagaimana kapitalisme dapat menyebabkan eksploitasi buruh dan menyebabkan kesenjangan sosial.Â
SolusiÂ
Solusi yang dapat ditawarkan untuk menangani kasus ini adalah untuk menegakkan hukum. Hukum yang berlaku harus memberikan perlindungan bagi para tenaga kerja. Ini dapat dilakukan dengan menetapkan upah minimum yang cukup bagi para buruh dan sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. Selain itu, para pekerja harus memiliki perlindungan terhadap kebutuhan pokoknya seperti makanan dan kesehatan.Â