Mohon tunggu...
Clement Howard
Clement Howard Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Senang bertemu dengan anda :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa MBKM UM Memberikan Pelatihan Pembuatan Larutan MOL Kepada Warga Desa Tempursari

19 Desember 2021   19:53 Diperbarui: 19 Desember 2021   19:58 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wadah yang digunakan untuk menampung larutan MOL

TEMPURSARI - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kegiatan MBKM-Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 

Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Tempursari, Malang, sejak tanggal 27 September 2021. Program ini dilaksanakan oleh 13 orang mahasiswa dan 1 orang dosen pembimbing dari Universitas Negeri Malang.

Pada tanggal 13 November 2021, mahasiswa MBKM UM menyelenggarakan pengabdian dengan bentuk pelatihan pembuatan larutan MOL untuk perwakilan dari warga desa Tempursari. Acara tersebut diadakan mulai dari jam 13.00 WIB sampai selesai, dan diadakan di salah satu rumah warga.Fasilitas yang disediakan oleh mahawiswa MBKM UM, yaitu ember, yang digunakan sebagai media pembuatan larutan MOL.

dokpri
dokpri
Pada acara ini, dijelaskan dan ditunjukkan bagaimana cara pembuatan larutan MOL. Tahap pertama dalam pembuatan larutan ini, yaitu menyiapkan bahan-bahan terlebih dahulu; bonggol pisang yang sudah di tumbuk sebanyak 5 kg, tetes tebu atau gula merah cair sebanyak 1 liter, dan air bekas cucian beras sebanyak 10 liter. 

Bahan-bahan tersebut lalu dicampurkan kedalam media MOL, diaduk secara merata, dan ditutup rapat. Larutan tersebut lalu akan didiamkan selama kurang lebih 7-14 hari hingga bisa digunakan.

Latar belakang program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa MBKM ini, yakni karena warga desa Tempursari terdiri dari 75% petani, yang menggunakan pupuk kimia dan memanfaatkan limbah rumah tangga untuk menyuburkan tanah. 

Mahasiswa MBKM berharap supaya kedepannya lebih banyak warga yang bisa membuat pupuk sendiri, dengan memanfaatkan sampah-sampah yang ada, untuk menghasilkan hasil tani yang lebih berkualitas lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun