Mohon tunggu...
CLC Purbalingga
CLC Purbalingga Mohon Tunggu... -

Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga adalah komunitas para pecinta film di wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Komunitas ini berdiri pada 4 Maret 2006. CLC tergabung dalam lembaga asosiasi Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB). Aktivitas CLC Purbalingga memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada individu atau komunitas film dan masyarakat pada umumnya di wilayah Purbalingga dan bersama JKFB di wilayah Banyumas Raya (Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara). Aktivitas ini mewujud, antara lain: Workshop Film, Produksi Film, Pemutaran Film, Database Film, Distribusi Film, dan Festival Film. Alamat: Jl. Puring No. 7 Purbalingga, Jawa Tengah 53353. Email: clc_purbalingga@yahoo.com Hp: 08128062020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga

20 Mei 2015   02:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:48 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1432062939923054975

[caption id="attachment_384474" align="aligncenter" width="500" caption="Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Panican"][/caption]

Tampak sedikit berbeda titik desa layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 dari titik desa sebelumnya. Panitia yang turut mengusung suksesnya program layar tanjleb kali ini adalah pelajar SMA.

Para pelajar SMA Kemangkon Purbalingga yang tergabung dalam OSIS menjadi panitia lokal untuk pemutaran layar tanjleb FFP 2015 di lapangan Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga pada Selasa malam, 19 Mei 2015.

"Ini keinginan kami untuk bisa menghadirkan layar tanjleb FFP ke masyarakat di sekitar sekolah kami. Karena sekaligus sebagai sosialisasi sekolah kami, tentu pihak sekolah mendukung," ujar Mutiara Sakinah, yang masih duduk di bangku kelas XI.

Salah satu bentuk sosialisasi produk film dari SMA Kemangkon yang turut diputar yaitu film berjudul "Sumbangan Dablongan". Film yang masuk seleksi Kompetisi Pelajar SMA se-Banyumas Raya FFP 2015 ini berkisah tentang seorang pengangguran bernama Surya. Suatu hari, ia bertemu dengan teman lamanya, Haryono.

Haryono mengajak Surya bekerja meminta sumbangan karena pandai merayu dan dalam sepekan Surya mendapatkan hasil yang banyak. Haryono merasa iri kemudian menyuruh Surya datang ke sebuah yang sebenarnya adalah Yayasan aslinya.

Wakil Kepala Kesiswaan SMA Kemangkon Kuswadi mengatakan, dengan berhasilnya SMA Kemangkon memproduksi film, pihak sekolah mendukung berdirinya ekstrakulikuler sinematografi. "Jadi, anak-anak di wilayah Kecamatan Kemangkon dan sekitarnya bisa belajar film dengan cara mendaftar di SMA Kemangkon," tuturnya.

Selain film "Sumbangan Dablongan", juga memutar film pelajar Purbalingga berjudul "Coblosan" produksi SMK Karangreja Purbalingga. Kemudian di sesi pemutaran berikutnya, dengan diselingi pembagian doorprize, diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.

Menurut pegiat FFP Reza Haryanto, seperti halnya kegiatan lain di sekolah, film bisa menjadi pemantik anak untuk masuk ke sekolah tersebut. "Tidak harus belajar ke sekolah di kota, bila di desa pun bisa belajar film," jelasnya.

Masih di wilayah Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, malam berikutnya, layar tanjleb FFP 2015 akan menggelar di Desa Jetis tepatnya di pelataran balai Desa Jetis pada Rabu, 20 Mei 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun