Mohon tunggu...
CLC Purbalingga
CLC Purbalingga Mohon Tunggu... -

Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga adalah komunitas para pecinta film di wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Komunitas ini berdiri pada 4 Maret 2006. CLC tergabung dalam lembaga asosiasi Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB). Aktivitas CLC Purbalingga memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada individu atau komunitas film dan masyarakat pada umumnya di wilayah Purbalingga dan bersama JKFB di wilayah Banyumas Raya (Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara). Aktivitas ini mewujud, antara lain: Workshop Film, Produksi Film, Pemutaran Film, Database Film, Distribusi Film, dan Festival Film. Alamat: Jl. Puring No. 7 Purbalingga, Jawa Tengah 53353. Email: clc_purbalingga@yahoo.com Hp: 08128062020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Banyumas

14 Mei 2015   02:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1431545933609957033

[caption id="attachment_383464" align="aligncenter" width="500" caption="Layar Tanjleb FFP 2015 di Desa Dukuhwaluh"][/caption]

"Apik ya basane dewek denggo neng film. Lucu, ning malah dadi gampang dipahami (Bagus ya bahasa kita sendiri dipakai dalam film. Lucu, tapi malah jadi mudah dipahami)," ujar seorang penonton pada teman di sebelahnya.

Dua film pendek pelajar asal Purbalingga, "Sugeng Rawuh Pak Bupati" produksi SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol dan "Coblosan" produksi SMK Kutasari membuka pemutaran sesi 1 di program Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 di lapangan Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, pada Selasa malam, 13 Mei 2015.

Film pelajar yang diproduksi dengan memakai bahasa Jawa Banyumasan ini diambil dari program Kompetisi Pelajar se-Banyumas Raya. Film pertama mengisahkan kelakuan seorang kepala desa yang menyuruh warganya menyemprot rumput karena akan kedatangan bupati, menyebabkan kambing milik Sakhirin mati.

Sementara film kedua, tentang dua warga bernama Somad dan Kadir yang menjadi pendukung setia calon kades muda yang akan membawa perubahan. Namun, kedua petani itu terus dibayang-bayangi Pono, tim sukses calon kades incumbent dengan uang sogokan.

Kepala Desa Dukuhwaluh Sidun Suharyanto, mengatakan tontonan layar tanjleb ini merupakan tontonan rakyat. "Semua lapisan masyarakat bisa datang ke lapangan dan turut menonton. Di sini kita bisa berbaur menjadi satu," jelasnya saat memberi sambutan.


Selain film lokal pelajar Banyumas Raya juga diputar film utama yaitu, film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.

Layar Tanjleb FFP yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga di Desa Dukuhwaluh bekerjasama dengan Karangtaruna Dimanik XVI. Mereka juga turut menyumbang video profil desa untuk turut diputar.

Menurut Manager FFP Nanki Nirmanto, pemutaran di Desa Dukuhwaluh dimana terdapat salah satu kampus swasta memberi kesempatan pada mahasiswa untuk turut mengapresiasi. "Sebenarnya layar tanjleb FFP pun tidak terbatas pemutaran di desa-desa, bila perlu pihak kampus boleh meminta kami untuk memasang layar di lingkungan kampus," tuturnya.

Usai pemutaran di Desa Dukuhwaluh, titik desa berikutnya di Kabupaten Banyumas yang akan disambangi yaitu di lapangan Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara pada Kamis, 14 Mei 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun