[caption id="attachment_339477" align="aligncenter" width="500" caption="Poster Biora"][/caption]
Program Bioskop Rakyat (Biora) Purbalingga berupa pemutaran film dan diskusi kembali digelar pada Minggu, 24 Agustus 2014 jam 15.30 di Markas Besar (Mabes) Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, jalan Puring nomor 7 (belakang Lembaga Pemasyarakatan) Purbalingga.
Penanggung jawab Biora Canggih Setyawan mengatakan, program reguler yang digagas CLC Purbalingga kali ini memutar film-film dokumenter produk Program Kikstart! dari In-Docs Jakarta. "Ada tiga film yang akan diputar dan didiskusikan. Film-filmnya sederhana, namun cukup dekat dengan para pembuatnya," katanya.
Ketiga film itu diproduksi di luar Jawa, seperti "Serupa Tapi Tak Sama" sutradara Dewi Yanti yang bercerita tentang anak-anak berkebutuhan khusus. Yana (8 tahun) terlahir dengan down syndrome, namun ibunya tetap bersemangat mendidik Yana supaya ia dapat tumbuh seperti anak-anak lainya.
Sementara film "Tadulako Mild" berkisah tentang Fikar dan panitia Pelatihan Jurnalistik yang mempunyai misi: Pelatihan harus sukses terlaksana. Mereka mencoba mendekati PT. Djarum untuk mendapatkan bantuan dana. Mereka punya harapan besar, karena PT. Djarum telah mengubah kampus mereka menjadi tempat promosi produk-produk LA Lights. Berhasilkah mereka?
Untuk film "Gondrong Dilarang Kuliah" membahas soal Adit yang meskipun berprestasi di bidang kesenian, ia tetap dilarang berambut gondrong oleh kampusnya. Gara-gara rambut, Adit mendapat banyak masalah; ia tidak bisa mengakses portal Universitas, namanya tidak ada di daftar murid, bahkan ia terancam tidak bisa mengikuti ujian. Bisakah Adit mempertahankan gaya rambut yang merupakan ekspresi dirinya itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H