Mohon tunggu...
Claudy Yusuf
Claudy Yusuf Mohon Tunggu... Administrasi - Salam

"Saya mendapat ilmu ketika membaca maka saya balas dengan menulis untuk berbagi" instagram: Claudyusuf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Urusin Aja Agama Kamu

24 November 2010   14:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_76688" align="alignleft" width="300" caption="(sumber gambar: sisca16always.blogspot.com)"][/caption] Saya heran masih saja banyak orang yang ingin mengutak-ngatik agama lain dengan berbagai cara termasuk dengan tulisan. Seolah-olah ada rasa ingin memberitahukan bahwa agama yang kamu anut itu salah dan meyakinkan bahwa agama saya benar. Misinya sih jelas sekali mereka ingin kita pindah agama sesuai dengan agama yang dianutnya. Alasannya? mungkin saja karena kebencian terhadap agama lain yang dinilai menghambat atau menghalangi keimanan atau peribadahan mereka. Ngurusin agama lain? kayak gak ada kerjaan lain aja. Mendingan kamu urusan aja agama kamu. Berusaha agar menjadi umat yang beriman dan berguna bagi agama kamu. Jikalau benar berita yang selama ini bilang bahwa setiap agama pasti mengajarkan kebaikan, perdamaian dan kasih sayang. Pastilah orang yang beriman tidak akan mencampuri urusan agama orang lain apalagi menjelek-jelekan dan mencari kesalahannya sampai timbul fitnah. Kamu gak ngerti agama saya dan saya gak ngerti agama kamu. Jadi kalau kamu belum pernah mempelajari agama saya dengan serius dan hanya mempelajari dari membaca diinternet atau buku tanpa gurunya (pemuka agama) pasti kamu akan menghasilkan salah tafsir yang akhirnya menjadi fitnah. Walau akhirnya kamu menulis sesuai tafsiranmu yang dianggap oleh kamu benar dan isi tafsiranmu itu menjerumuskan kepada hal negatif. Lalu kenapa umat yang kamu sasar malah mencoba membatahnya? Ya, karena mereka lebih tahu tentang agama mereka sehingga tidak terpengaruh keyakinan mereka akan tulisan anda. Tentang kitab, kamu mempermasalahkan Kitab A menggunakan bahasa arab padahal kamu gak ngerti, Kitab B mana bahasa asli dan kitab aslinya begitupula dengan kitab lainnya. Biarlah itu urusan agama masing-masing. Umat Agama A punya guru ngaji dan Kitabnya ada terjemahannya kok, Kitab B yang penting umatnya mengerti apa maknanya kok, begitupula kitab lainnya. Anehnya kamu mempermasalahkan itu, padahal yang membaca seneng-seneng aja tuh, kok jadi kamu yang kerepotan sendiri. Mendingan kamu baca kitab kamu saja. Kamu menulis tulisan yang menghujat agama lain, itu justru membuat umat sasaran kamu akan menjadi bertambah keimanannya. Mereka akan mendalami agamanya dan menyangkal bahwa tudingan kamu itu tidak benar. Contohnya seperti masalah jihad, padahal kamu bukan orang islam tapi sok-sokan ngartiin jihad hanya bermodalkan berita dimedia masa. Umat islam sendiri lebih mengerti arti dari jihad jadi omongan kamu tentang jihad beginilah begitulah, ya gak ada gunanya. Toh walau umat islam udah memberikan tafsiran sesuai ilmunya dan syariat, kamu akan tetap membantahnyakan? itu karena pemikiran sempit dan berlandaskan kebencian. Jika melalui tulisan kamu dapat menghujat berarti dalam kehidupan sosial plurarisme itu hanyalah isapan jempol belaka. Kamu beraninya jelek-jelekin agama lain di internet tapi didunia nyata pura-pura baik jadinya banyak bicara miskin aksi dong. Apalagi jangan sampai kamu dibilang pengecut jika kamu membuat tulisan yang menjelek-jelekan agama lain dengan profil gentayang alias gak jelas. Saya yakin kok sebelum kamu mengurusi agama lain pasti masih banyak hal dalam agama kamu yang masih kamu harus urusi. Jadi buat apa kamu urusin agama lain toh agama kamu saja masih banyak yang perlu kamu kaji. Jika kamu cinta kedamaian sesuai ajaran masing-masing agama, pasti kamu akan berusaha menciptakan suasana damai. Tanpa kamu jelek-jelekan agama lain takan muncul kekacauan dan peperangan. Ingat peperangan baik lisan, tulisan maupun dengan aksi pasti mempunyai efek buruk. Kita memang berbeda dan sulit untuk diseragamkan. Sehingga perbedaan jangan membuat kamu menjalankan misi menyeragamkan seluruh umat untuk beragama sama. Perbedaan itu indah dan akan menciptakan suasana yang indah pula jika kamu mau menerima perbedaan. Tulisan ini saya buat tentunya untuk diri saya sendiri dan orang-orang yang suka sok tahu serta menjelek-jelekan  agama orang lain. Tulisan ini juga hanyalah sebuah pendapat pribadi. Salam Perdamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun