Awal pertemuanku dengan kompasiana tidak lepas dari kegemaranku membaca situs berita kompas.com. Dari banyaknya berita yang ditampilkan kompas aku mulai tertarik akan rubrik kompasiana yang banyak menyampaikan artikel yang bermanfaat, menarik, inspiratif dan lainnya. Sehingga aku memberanikan diri untuk mendaftar dikompasiana pada tanggal 26 februari 2010.
3 bulan pertama aku hanya menulis artikel sekali dalam satu bulan, semua itu karena aku masih awal menulis sekaligus menjadi blogger. Bulan-bulan berikutnya aku mulai terbiasa menulis dan mengubah diriku yang awalnya tidak suka menulis menjadi suka menulis, apalagi ketika artikelku menajdi headline.
Kompasiana mengubah pola hidupku yang biasanya internetan hanya untuk facebook namun sekarang menjadi lebih baik untuk menulis dan berbagi. Aku sering menitipkan link difacebook sehingga teman-temanku banyak yang tahu bahwa aku suka menulis. Banyak teman sekolah yang bertanya, "ngapain lu nulis dikompasiana? emangnya dapet duit?" Aku menjawab dengan tenang saja "Menulis tujuannya bukan uang tapi untuk berbagi seperti moto kompasiana, sharing and connecting". Ada juga temanku yang mengajak agar aku mengirim tulisan ke majalah-majalah agar mendapat uang tapi aku merasa tulisanku belum terlalu bagus dan aku masih belajar menulis dikompasiana.
Kompasiana adalah sarana pertemanan dan ilmu bersarang. Kompasiana memberikanku teman yang banyak didunia maya ini dan kita saling berbagi ilmu melalui tulisan-tulisan kita. Tak sedikit pula yang setelah membaca tulisan saya lalu dia mengundang saya menjadi temannya difacebook. Walau orang itu bukan kompasianer tapi kompasiana memberikan aku teman difacebook.
Ilmu yang kudapat tak terhitung banyaknya, semua tersedia secara gratis sehingga kompasiana seperti sudah menjadi sekolah kedua bagiku. Tak jarang pula tulisan-tulisan dikompasiana aku jadikan referensi untuk tugas-tugas sekolah. Hal yang paling menakjubkan adalah kompasiana membuka cakrawala kehidupan dunia, disini aku dapat melihat negara-negara lain melalui tulisan-tulisan kompasianer yang berada diluar negeri.
Ilmu yang paling berguna adalah pengalaman. Disini aku memperoleh pengalaman yang sangat banyak dari tulisan kompasianer maupun tulisanku sendiri. Dari kompasianer aku memperoleh ilmu bagaimana menulis yang baik dan belajar menulis dengan gaya kita sendiri, karena banyak kompasianer yang khas dengan gaya tulisannya masing-masing. Dari tulisanku sendiri, aku mulai menyadari bahwa  aku menulis untuk berbagi sehingga aku harus berusaha agar tulisanku bermanfaat bagi orang lain dan tidak menimbulkan suatu kekacauan.
Pertemuanku dengan kompasiana membawa perubahan positif dalam hidupku. Aku menjadi gemar membaca dan menghindariku dari situs-situs yang tidak penting. Hal itu sangat bermanfaat bagiku yang masih berada diusia remaja dan masih duduk dibangku kelas XI SMA. Situ-situs tidak penting seperti situs porno adalah tantangan terberat bagi usia remaja, apalagi saat ini segala sesuatu dapat diakses dengan mudah. Kompasiana memberikan terobosan dengan tulisan-tulisan yang menarik serta selalu menimbulkan sebuah rasa untuk terus berkarya, sehingga membuatku sibuk menulis dan membaca dikompasiana yang akhirnya situs-situs tidak penting pergi jauh dari hidupku.
Kompasiana terus dan terus hidup membuatku selalu ingin membaca dan menulis. Sampai pada hari ini tanggal 13 november 2010 aku menemui prinsip hidupku yang terinspirasi dari kompasiana. Prinsip hidupku adalah "Dengan membaca aku mendapat ilmu dan aku membalasnya dengan berbagi dalam tulisan". Prinsip itu aku anggap seperti sebuah siklus kehidpan, dimana aku memperoleh kebahagiaan maka aku harus memberi kebahagiaan kepada orang lain. Sebuah siklus yang tercipta didunia maya berbagi dan memberi dalam tulisan.
Terima kasih kompasiana atas segala jasa-jasamu selama ini dan aku ucapkan selamat ulang tahun yang kedua. Satu pernyataan dariku untuk kompasiana "Kamu dan Aku akan bersama selama-lamanya".
Salam kompasiana.
