[caption id="attachment_307489" align="alignleft" width="300" caption="tsunami mentawai"][/caption] Setidaknya dalam 1 bulan ini sudah ada 3 bencana besar di Indonesia, yaitu bencana banjir wasior, tsunami mentawai dan meletusnya gunung merapi. Bantuanpun muncul dari berbagai kalangan untuk membantu saudara kita yang sedang terkena musibah. Tapi kok anehnya yang untuk wasior jarang ada ya?? Sekolah saya juga sudah 3 hari meminta sumbangan dari para siswa untuk membantu korban bencana di mentawai dan merapi. Kebetulan sudah 2 kali kelas saya dimintai sumbangan saat pelajaran fisika. Lalu guru fisika saya nanya, "kok cuma buat merapi dan mentawai saja? yang dipapua gak?". Setidaknya hal itu menyadarkan diri saya, yang ternyata banyak yang dijalananpun hanya meminta sumbangan merapi dan mentawai. Entah mengapa hal itu terjadi yang pasti bukan karena menganggap papua bukan bagian dari Indonesia atau bukan saudara kita karena warna kulit yang berbeda antara Indonesia barat dan tengah yang berkulit sawo matang dengan Papua yang berkulit hitam. Pastinya hal itu tidak akan terfikirkan oleh kita karena kita bersemboyan bhineka Tunggal Ika. Berfikir positive saja, mungkin saja bencana di Wasior memang sulit dijangkau karena letaknya yang jauh dan medan yang sulit ditempuh. Dalam hati ingin menolong tapi terhalang oleh jarak dan medan yang sulit ditempuh. Walau sebaiknya kita harus tetap menolong saudara kita di Wasior meskipun sulit, sehingga terkesan kita tidak pilih kasih atau membeda-bedakan. Sekarang jika kita sudah membantu korban bencana Wasior, Merapi dan Mentawai dengan materi jangan lupa diiringi dengan do'a agar saudara kita yang tertimpa bencana diberi ketabahan dan kesehatan. Sekianlah sedikit unek-unek yang terfikirkan sejak pelajaran fisika jum'at pagi tanggal 29 oktober 2010. *Sumber gambar disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H