Mohon tunggu...
Claudy Yusuf
Claudy Yusuf Mohon Tunggu... Administrasi - Salam

"Saya mendapat ilmu ketika membaca maka saya balas dengan menulis untuk berbagi" instagram: Claudyusuf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kerdus (Kerudung Dusta)

20 Agustus 2010   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_232857" align="alignleft" width="165" caption="http://taaruf.ning.com/profile/fitriwidy"][/caption] Istilah "kerdus" atau kerudung dusta muncul dikelas saya saat ada seorang teman yang disekolah menggunakan kerudung tapi jika diluar sekolah tidak menggunakan kerudung. Istilah ini mungkin bukan untuk bermaksud menghina atau menjelekan tapi hanya untuk bercandaan saja, namanya juga remaja. Tapi istilah kerdus atau kerudung dusta sebenarnya dapat diartikan dengan makna yang lebih luas dibandingkan dengan nilai candaan semata. Bisa lebih tepat "kerdus" itu adalah wanita yang menggunakan kerudung secara fisik tapi sifatnya tidak mencerminkan muslimah sejati. Awalnya saat bertemu dengan wanita yang berkerudung biasanya opini kita adalah wanita itu seorang muslim yang perilakunya mencerminkan muslimah. Opini itu muncul karena di Indonesia tidak banyak wanita yang menggunakan kerudung sehingga wanita yang berkerudung mendapat opini yang lebih baik. Opini baik terhadap wanita berkerudung terkadang terbantahkan oleh perilakunya yang malah jauh dari sifat muslimah. Misalnya yang sering dijumpai seperti wanita berkerudung tapi ngerokok, tidak sopan, sering berpelukan didepan umum dengan pacarnya, suka ngomongin kejelekan orang lain dan banyak lainnya. Jadi karena sifatnya itulah yang menodai kerudung mereka sendiri sehingga banyak orang yang membicarakan si kerdus dan orang yang membicarakannya dengan nada membanggakan diri sendiri. Biasanya wanita yang membicarakan si kerdus berbicara seperti ini "mendingan gue gak berkerudung tapi sifat gue baik", "kerudung cuma buat kedok aja, "gak malu ama kerudung? pelukan kok dimana-mana" dan lainnya. Wahh kalau begini jadinya bagi-bagi dosa antara si-kerdus dan yang membicarakannya dibelakang. Kerudung memang wajib digunakan bagi muslimah tapi masih sering kita jumpai manusia kerdus dengan kerudungnya dan sifatnya yang tidak mencerminkan muslimah sejati. Memang lebih baik mengerudungi hati dan tubuh agar menjadi muslimah sejati. Tapi kalau hanya bisa mengerudungi tubuh ya tidak apa-apa asalkan diikuti dengan mengerudungi hati secara perlahan. Mungkin ada yang lebih beranggapan bahwa lebih baik tidak menggunakan kerudung kalau hatinya belum siap atau lebih baik mengerudungi hati dulu setelah itu baru menggunakan kerudung bahkan ada yang beranggapan nanti saja kalau sudah tua baru berkerudung. Ya mau berkerudung baik hatinya maupun tubuhnya dan ber-kerdus maupun tidak berkerudung itu adalah hak setiap wanita dan kita hanya boleh memberi masukan bukannya mengganggu gugat dengan hinaan dan ejekan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun