Mohon tunggu...
Claudy Yusuf
Claudy Yusuf Mohon Tunggu... Administrasi - Salam

"Saya mendapat ilmu ketika membaca maka saya balas dengan menulis untuk berbagi" instagram: Claudyusuf

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ragunan Murah Menyenangkan

29 Maret 2011   03:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:20 3104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ragunan menjadi pilihan melepaskan penat saya dan teman-teman untuk mengisi liburan saat kelas XII UAS. Mengapa pilih Ragunan? selain murah lokasinya juga mudah diakses, pokoknya cocok deh buat kantong pelajar. Setidaknya kalau buat saya juga dapat mengingat kenangan di Ragunan bersama keluarga waktu SD dulu. Perjalanan menuju Ragunan sangat mudah menggunakan transjakarta busway. Jalur yang kami tempuh adalah halte kalideres lalu transit di halte Harmoni turun di halte Dukuh Atas 1 lalu ke Dukuh Atas 2 dan melanjutkan rute ke Halte Ragunan. Sepanjang perjalanan dari kalideres pemandangannya sangat tidak sedap karena hanya ada rumah-rumah kumuh dan sungai yang yang berair hitam dan kotor, tapi setelah memasuki halte harmoni dan perjalanan hingga halte Ragunan pemandangannya berubah drastis menjadi gedung-gedung yang menjulang tinggi menggapai langit Jakarta. Untungnya selama perjalanan tetap mendapat tempat duduk walau busway penuh dengan penumpang. Sampai di Ragunan sekitar jam 12 siang, lalu membayar tiket untuk dewasa Rp. 4000 + asuransi Rp. 500, murah kan? Awal menjejaki ragunan kami menemui Rusa tapi karena perut sudah keroncongan jadi teman-teman saya menyempatkan diri makan dulu dilahan kosong ragunan yang sejuk dengan rindangnya pepohonan sedangkan saya yang tidak membawa bekal sehingga makan di warung makan dan ternyata makanan disini cukup murah untuk area wisata tapi kalau untuk ice cream dan minuman kemasan harganya lebih mahal dari biasanya. [caption id="attachment_98202" align="alignleft" width="300" caption="Gajah Sumera (dok. pribadi)"][/caption] Setelah makan kami melanjutkan perjalanan mengelilingi Ragunan. Hewan kedua yang kami lihat adalah Gajah Sumatera. Sayangnya kandang Gajah Sumateranya bau. jadi pindah ketempat lain dan menemui gajah Sumatera lagi yang kelihatannya sudah tua. Berjalan lagi menemui Hewan Komodo yang belum besar mungkin masih remaja, tapi komodonya sedang diam saja tidak bergerak sama sekali. Melihat Komodo dan Gajah sudah lalu berniat ingin melihat macan dan buaya tapi ditengah perjalana malah berbelok kearah pusat primata schmutzer yang katanya adalah salah satu dari pusat primata terbesar didunia. Dari kejauhan sudah terlihat patung primata bersama anaknya yang sedang bergantung di tengah kolam. Untuk masuk ke pusat primata ini harus membayar lagi sebesar Rp. 5000 dan kita harus menitipkan tas, makanan dan minuman diloket. Sebelum memasuki primata yang aslinya kami menyempatkan diri masuk ke museum primata, sayangnya museumnya terkesan membosankan hanya ada patung bermacam-macam primata yang bergambar dengan warna-warni dan artikel-artikel tentang primata. [caption id="attachment_98209" align="alignleft" width="300" caption="Gorila (dok. pribadi)"]

1301367120782322604
1301367120782322604
[/caption] Setelah mengelilingi museum kita masuk melihat primata yang asli. Memasukinya kita harus menaiki tangga dan dari dalam jembatan observasi kita seperti ada ditengah hutan tapi saat itu tidak kelihatan primata sama sekali. Setelah beberapa meter berjalan kami keluar dari jembatan observasi dengan turun tangga. Yang pertama kami lihat adalah Gorila, awalnya gorila berpose tapi setelah kami datang Gorilanya malah mengahadap kebelakang tapi tetap lucu. Gorilanya ada satu lagi, Gorila yang ini sedang tiduran sambil garuk-garuk kepalanya. Seusai melihat Gorila kami mampir kekandang Owa Jawa yang hampir punah tapi kandnagnya kosong lalu kami beralih ke daerah primata yang lucu, ada bekantan yang hidungnya seperti squidward dan lainnya yang saya lupa namanya.  Ada primata yang sombong dan selalu membelakangi wisatawan padahal dia sangat lucu dengan jambulnya. [caption id="attachment_98210" align="alignleft" width="300" caption="Bekantan dengan anaknya (dok. pribadi)"]
1301367278901296324
1301367278901296324
[/caption] Sedang asik meihat primata tibatiba terkagetkan oleh suara bekantan yang bergelayutan lalu menabrak kaca dengan keras. Kasihan sekali bekantan itu, mungkin ia kira tidak ada kaca sehingga ia menabraknya. Setelah kami melihat-melihat primata yang kecil dan lucu lalu kami kembali kekandang Gorila dan menemui sebuah gua buatan yang cukup seram dari luar. Kami memasuki goa buatan itu didalamnya sangat gelap dan menyeramkan apalagi saat kaget ketika menginjak lantai yang tiba-tiba lantainya menyala. Ditengah perjalanan ada teman saya yang ketakutan dan mengajak keluar tapi kami tetap melanjutkan perjalanan. Sering terlihat sinar matahari dibeberapa titik goa, sinar matahari itu bertanda ada pemandangan dari luar yang dapat kita lihat dibalik kaca. Sayangnya dari banyaknya pemandangan luar dari goa saat itu hanya ada satu primata yang memperlihatkan dirinya. [caption id="attachment_98213" align="alignright" width="300" caption="primata yang terlihat dari dalam goa buatan"]
1301368249804172348
1301368249804172348
[/caption] Melanjutkan perjalanan terus didalam gua buatan ini cukup memacu jantung karena seram apalagi tiba-tiba ada wisatwan iseng yang mengagetkan kami ditengah sepinya goa buatan ini. Ditengah perjalanan kami agak ragu melanjutkan perjalanan karena terlihat seperti ada genangan air tapi setelah diinjak ternyata hanya lantai yang sengaja dibuat seperti genangan air. Setelah sekian lama mengelililingi gua akhirnya kami keluar dengan hati yang lega. Keluar dari gua disuguhi pemandangan danau buatan yang dapat dilihat dari atas. Sejenak duduk sambil memandangi danau buatan ini. Sebenarnya masih ada primata yang belum kami kunjungi tapi karena sudah lelah akhirnya kami memutuskan untuk keluar dan berisitirahat sebentar Setelah beristirahat dan keluar dari area pusat primata kami menyewa sepeda untuk mengelilingi ragunan. Harga sewa sepeda untuk yang hanya satu orang seharga Rp. 7.500/jam, untuk yang sepeda berdua (joknya ada 2) seharga Rp. 10.000-Rp. 15.000/jam. Kami menyewa sepeda yang untuk berdua. Mengendarai sepeda di Ragunan sangat menyenangkan karena ditemani oleh pohon-pohon yang rindang. Sesekali berhenti untuk melihat hewan-hewan yang ada di Ragunan. Selama bersepeda kami melihat jerapah, zebra, gajah Sumatera, burung merak dan masih banyak lainnya. Sayangnya waktu 1 jam terasa begitu singkat mungkin karena asyiknya bersepeda. Setelah senangnya bersepeda selama 1 jam di Ragunan kami beristirahat dikursi dibawah pohon yang rindang. Usai berisitrahat sekitar jam 4 sore kami memutuskan untuk pulang mnggunakan transjakarta busway. Akhirnya meninggalkan Ragunan dengan rasa senang karena mendapat ilmu dan seru berpetualang di Ragunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun