Messi dan Ronaldo adalah dua pesepak bola yang paling berpengaruh pada abad ini. Keduanya bahkan dalam kurun waktu  lebih dari satu dekade menjadi pemain yang saling berebut mendapatkan gelar pemain terbaik dunia setiap tahunnya. Tak heran mereka pun bahkan mendapatkan julukan The GOAT (The Greatest of All Time) atau "Yang terbaik sepanjang masa". Pencapaian Messi dengan tujuh balon d'Or dan Ronaldo dengan lima balon d'Or membuktikan bahwa mereka memang layak mendapatkan predikat tersebut. Namun dalam perdebatan tentang Messi vs Ronaldo, terdapat kesalahan terbesar dalam debat tentang Messi dan Ronaldo.
Banyak yang bilang kalau Messi itu terlahir dengan bakat sementara Cristiano Ronaldo dengan Kerja Keras yang luar biasa. Bisa dibilang pernyataan ini sebenarnya salah. Sebelum Messi ada pemain-pemain yang bisa dibilang lebih berbakat dan bertalenta darinya sebut saja Ronaldinho dan Ronaldo Nazario. Mereka disebut-sebut para pelatih top Eropa sebagai pemain paling bertalenta sebab mereka menjadi fenomena hingga memangkan balon do'or. Â Namun karir mereka tak cukup stabil dan konsisten seperti Messi dan Ronaldo.
 Perbedaanya tentu saja pada konsistensi, kerja keras dan kemampuan pengendalian diri. Bila saja Ronaldinho tidak terpengaruh dengan pola dan gaya hidup berpesta pora tentu saja ia akan lama bertaktha sebagai pemain terbaik. Juga sosok yang bahkan disebut sebagai El Fenomeno, seperti Ronaldo Nazario tak dapat bertahan lama oleh karena kebiasaan 'playboynya dan ketidakmampuannya dalam menahan diri dari makanan dan alcohol. Sementara Messi.Â
Dengan segala pencapaian dan bakatnya, ia tak lantas berhenti berusaha. Ia bahkan kerap mengadakan Latihan Extra Ketika menghadapi laga-laga penting. Dan ia menjadi pemain sepak bola paling setia dengan istri dan keluarganya. Jadi jangan pernah bilang kalau Messi menjadi The Gretest of All Time tanpa kerja keras, konsistensi dan kemampuan pengendalian. Sebab karena bila tanpa ketiga hal tersebut ia mungkin hanya akan menjadi seperti pemain hebat lainnya yang cepat bersinar lalu pudar.
Jadi kesalahan terbesar dalam debat ini ialah melebihkan aspek bakat tanpa mengapresiasi kerja keras, konsistensi dan pengendalian diri dari Messi, sang GOAT. Ronaldo mungkin terkenak dengan kerja kerasnya yang terbilang ekstrem, baik dalam diet maupun dalam latihan fisik namun hal itu tak lantas membuat kita meremehkan perjuangan dari seorang Messi. Sebab tanpa kerja keras tentu ia tak akan mampu mendapatkan semua pencapaian individu maupun tim yang telah didapatnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H