Puan, kau debu yang dianggap suci, mengudara dengan segala perkara dan harapan. Kau masih dianggap suci, walau keberadaanmu sangat daki dan harus disapu bersih. Kau debu kecil yang suci, mencari baju putih tuk disinggahi. Haha..., si suci manis berbau wiski. Menari diatas baju putih, melepas setiap helai hati, menyanyi diiringi melodi. Melumat segala harapan, menjilat luka hujatan. Lalu, kembali menertawakan diri yang bertelanjang dihadapan baju putih.
-Claudia Muelen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!