Mohon tunggu...
Claudia Anridho
Claudia Anridho Mohon Tunggu... -

seseorang yang ingin menjadi lebih baik dari hari kemarin dan melakukan yang terbaik :D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Sih Antropologi Itu?

21 September 2012   13:57 Diperbarui: 4 April 2017   16:49 14357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita semua tentu mengerti bahwa di muka bumi ini begitu banyak bidang-bidang ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat. Secara garis besar, ilmu-ilmu tersebut dikategorikan menjadi 2 yaitu ilmu sains(eksakta) dan ilmu sosial. Beberapa contoh ilmu eksakta yaitu sebut saja ilmu fisika, ilmu kimia, biologi, ilmu matematika, dll. Sedangkan beberapa contoh ilmu sosial yaitu ilmu hukum, ilmu politik, ilmu ekonomi, antropologi, dll. Nah untuk contoh ilmu sosial yang saya sebutkan paling terakhir, pernahkah kalian mendengarnya? Atau pernahkah kalian mengetahui ilmu kayak gimana sih antropologi itu? Selama ini, kebanyakan orang tidak tahu dengan benar apa antropologi itu, banyak mengira antropologi itu mempelajari perbintangan lah, fosil-fosil lah, batu-batuan lah, dan ya macam-macam lah hehe. Tapi kali ini saya akan mencoba untuk menluruskannya :D

Antropologi berasal dari bahasa latin yaitu anthropos yang artinya manusia dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi kalau diartikan dari namanya, antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia. Kita patut berbangga karena Indonesia mempunyai salah satu pakar Antropologi dunia yang juga disebut sebagai Bapak Antropologi Indonesia, Koentjaraningrat. Beliau mengartikan Antopologi yaitu "ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan"(sumber: http://adhisofyan.blogspot.com/2009/07/definisi-antropologi-menurut.html). Dengan demikian Antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai manusia baik dari aspek fisik maupun sosialnya.

Antropologi dikategorikan menjadi 2 sub-ilmu yaitu antropologi ragawi dan antropologi sosial budaya. Untuk antropologi ragawi lebih menekankan pada fisik manusia itu sendiri ya kurang lebihnya seperti ilmu kedokteran deh, tapi hanya mempelajari struktur tubuh manusia saja, bukan cara mengobatinya(bisa dibilang itu merupakan perbedaan ilmu kedokteran dengan antropologi ragawi{sumber: Pak Trijoko, dosen Pengantar Antropologi saya di Universitas Airlangga}). Kalau untuk penerapannya dalam pekerjaan, antropolog ragawi dapat bekerja sebagai pengidentifikasi mayat yang sudah tidak karuan (tidak dapat dilihat dengan jelas bentuknya), sebagai pembuat tengkorak manusia buatan yang sesuai dengan tengkorak asinya, sebagai dosen antropologi dan kedokteran juga tentunya. Sedangkan untuk antropologi sosial budaya lebih mempelajari tentang kelakuan individu manusia dan karya apa yang ia hasilkan. Dapat dikatakan bahwa antropologi sosial mempelajari tentang aspek sosial dari manusia itu sendiri. Salah satunya yaitu mengenai kebiasaan/budaya dari seseorang. Bagaimana perilakunya sehari-hari, berpengaruh apa perlakuannya terhadap lingkungan sekitarnya. Nah, kalau untuk antropolog sosial dapat bekerja sebagai apa saja, mm maksud saya begini karena antropologi mempelajari kebudayaan seseorang pada semua bidang, jadi antropolog dapat bekerja pada bidang-bidang lainnya juga karena mereka menguasai kebudayaan koorporat atau kebudaayan bekerjanya(sumber: Bu Retno Andriati, Dosen Antropologi Universitas Airlangga). Keren kan? hehe. Tapi kalau untuk fokus ilmunya sendiri, antropolog dapat bekerja menjadi peneliti sosial-budaya, konsultan masyarakat, penasehat SDM, dan tentu saja menjadi dosen antropologi sosial budaya.

Sudah cukup paham kan Antropologi itu apa? (Semoga sudah hehe). Ilmu ini masih belum terlalu populer di kalangan masyarakat, jadi saya sebagai mahasiswa baru(2012) Antropologi Unversitas Airlangga ingin memperkenalkan bidang ilmu saya yang baru ini.Ilmu ini dapat sangat bermanfaat karena ilmu ini adalah ilmu terapan(applied science) sehingga dapat kita rasakan setiap harinya. Jadi jangan ragu-ragu lagi untuk segera memahami antropologi, karena dijamin pasti akan sangat berguna untuk diri kita sendiri dan juga untuk orang lain di sekitar kita :D HIDUP ANTROPOLOGI !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun