Mohon tunggu...
claudia
claudia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

STOP PHK

26 Februari 2016   12:57 Diperbarui: 28 Februari 2016   21:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwimjvad5ZTLAhUHcY4KHWBfC7oQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Findonesianreview.com%2Fwira-anoraga%2Fphk-masal-makin-nge-tren&psig=AFQjCNGfXrws63YJuHyLLSee-M_5SO7egQ&ust=1456554158540783"]Ribuan buruh berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Demo ini bertujuan untuk meminta penghentian pemutusan hubungan kerja dari sejumlah perusahaan.

KSPI Said Iqbal mengatakan bahwa aksi yang dilakukan secara serempak diikuti sekitar 30.000 buruh. Aksi demo yang dilakukan oleh 30.000 buruh ini adalah untuk menolak PHK massal terhadap buruh Indonesia.

Aksi demonstrasi ini tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga dilakukan di kawasan Medan, Surabaya, Semarang dan Batam.

Ribuan buruh ini berkumpul di sekitar kawasan Bundaran Patung Kuda dan mereka berjalan menuju Istana Merdeka untuk menyatakan keinginan mereka di hadapan Kantor Presiden Joko Widodo.

Hal ini salah satunya juga disebabkan karena sejumlah perusahaan elektronik menutup kantor pabrik perwakilannya di Indonesia sehingga menyebabkan ribuan buruh terancam diputus hubungan kerja dan pengangguran.

Terjadinya PHK ini lebih baik kita mengambil hal positifnya. PHK memang menjadi hal yang ditakutkan setiap karyawan suatu perusahaan. Mengantisipasi PHK memang tidak bisa dibilang mudah karena membutuhkan proses. Terjadinya PHK tidak sepenuhnya salah perusahaan, karena mem-PHK karyawannya dilakukan pihak perusahaan demi menyelamatkan peursahaannya yang mengalami kebangkrutan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun