Mohon tunggu...
Claudia Deasyarnie
Claudia Deasyarnie Mohon Tunggu... -

I'm claudia, 18 years old. I'm study at Paramadina University.. and i'm in releationship with Muhammad Alirizky.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Reza Temanku

9 Januari 2011   08:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Reza Temanku

 


 3 tahun yang lalu dimana saya baru lulus SMP dan akan memasuki SMA. Pertama kali saya masuk SMA, saya masih belum tau siapa-siapa, karena saya berbeda SMA dengan teman-teman SMP saya. Akhirnya saya bertemu dan berkenalan dengan teman saya, tapi teman SMA saya ini cowok. Saya berkenalan dan bertemu dia pada saat MOS, nama dia (Alm.) Rezha.
          Pada saat hari pertama MOS, saat itu saya belum mengenal siapa-siapa dan belum mengetahui siapa-siapa. Bisa dibilang saya masih merasa takut untuk beradaptasi. Akhirnya saya memberanikan diri untuk berkenalan dengan teman baru saya yang bernama reza itu. Reza bisa menebak kalau saya masih merasa malu dan takut untuk beradaptasi. Tapi dengan kehadiran dia, dia bisa memberikan saya semangat agar saya tidak perlu takut, karena kita semua ini sama. Reza juga yang membuat saya lebih mudah beradaptasi, memiliki banyak teman, mengetahui banyak hal, khususnya tentang pelajaran. Reza adalah teman yang sangat pintar. Reza sering mendapatkan prestasi di SMPnya. Reza itu orang yang baik. Dia sering memberikan saya banyak pelajaran dan sering sekali membantu saya dalam dunia sekolah. Dan sayapun bisa sampai mengerti apa yang saya tidak mengerti berkat reza, karena dia yang sudah membantu saya.

Semua orang memang harus mengahadapi kematian, tapi terlalu cepat teman saya yang bernama reza ini meninggal karena penyakit usus buntu. Memang reza sering sekali mengkonsumsi mie instan terlalu banyak, bahkan hampir setiap hari dikantin sekolah, dia selalu memesan mie. Mungkin karena terlalu banyak mengkonsumsi mie tersebut sampai menimbulkan penyakit usus buntunya sampai mengakibatkan reza meninggal. Sebelum reza meninggal, saya dan teman-teman sempat menjenguk dan member dukungan agar reza tetap mempunyai semangat untuk sembuh, tetapi reza hanya bisa terbaring lemas, kurus. Saya sempat berfikir, kenapa dunia serasa tidak adil, tapi saya yakin, mungkin itu semua memang yang terbaik yang Tuhan berikan.

Rezapun meninggal dan meninggalkan banyak kenangan serta pelajaran yang sangat berharga. Reza sudah meninggal, tetapi saya belum sempat membalas semua kebaikan yang reza berikan terhadap saya. Tetapi, untuk membalas semua itu, saya hanya bisa terus memberikan doa dan mengingatnya seumur hidup saya tentang reza.

Ini benar-benar pertama kalinya kejjadian yang baru saya alami di hidup saya. Saya pikir ini semua hanya ada di dalam sebuah film atau sinetron. Tetapi, saya memang mengalaminya dan melihat semuanya dengan kepala mata saya sendiri.

 


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun