Mohon tunggu...
Helvira Hasan
Helvira Hasan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perempuan Biasa!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

DIA(MONO)LOG

4 Maret 2011   13:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:04 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kamarmu, kulihat ada pisau cukur berwarna merah jambu. Kamu bilang itu kepunyaanmu. Untuk mencukur rambut ketiak juga kemaluanmu tiap minggu. Apa perlunya kamu habiskan rambut di situ?

Kupilih pisau cukur berwarna merah jambu. Merah jambu itu warna kesukaanku. Kupakai tiap minggu untuk mencukur ketiak juga kemaluanku. Tentu saja aku ingin mereka bebas dari rambut. Lelakiku suka tubuhku yang mulus.

Aku lebih suka kamu apa adanya. Aku tak peduli dengan rambut-rambut halus di ketiakmu. Apalagi rambut kemaluan yang bahkan tak pernah kamu lihatkan padaku. Kamu tak perlu bercukur, perempuanku!

Ih, apa-apaan sih, kamu? Aku juga tak peduli apa yang kamu suka dari aku. Yang penting lelakiku tetap mau meniduriku tiap minggu.

***

*Fiksi 111kata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun