Bercerminlah, sayang! Kumuh dari jalanan, kau tambah dengan asap pekat dari si hitammu, bukannya cepat-cepat memelukku. Hatimu sudah dikuasai si hitam.
Rokok jahanam! Barangkali sudah ia buat pula paru-paru kekasihku serupa warna hitam.
Hei, jangan kau tambah lagi menghisap batangan hitam itu! Aargh, dua-duanya sialan!
MERAH
Darah.. Merah.. Cukup menggambarkan lukaku!
Kau tega! Wajah rupawan tapi hatimu sebusuk sampah! Berapa tahun kau dustai aku? Berapa tahun kau pakai topeng kesetiaanmu itu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!