Mohon tunggu...
Clarita Hera
Clarita Hera Mohon Tunggu... -

aku adalah yang aku pikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beri Aku Celah

1 Juni 2012   15:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tengah malam mencari tempat bersandar

ku bayangkan putih itu ada

mencoba lelap dan satu

tak elak kelam menjamu, dan

sekelebat mega'mu datang merasuk dan merusak

segenap bawah sadarku gocang...

menjelang pagi aku terhenyak

terjaga dalam kalut

kalut kabut abu-abu yang kacau

mencoba memancing matahari untuk hangat

tapi pagi terlanjur beku

sungguh kau merayu'ku untuk jatuh

segera lupa beda ya dengan tidak.

ya, dulu aku membayang bisa menyentuhmu

tidak, dia? di pelipisku saja sudah tak terlihat

ya, aku meminta kau mengijinkan aku

tidak, sekarang pun aku sudah mengusirnya

ya, kau memang sulit untuk digapai

tidak, kalau memang aku berlari tentu aku dapat

ya, aku akan mundur meski tersendat debu

nhah...akan kah aku bilangtidakuntuk yang ini?

setiap aku beranjak, kau muncul mengagetkan

mengelak asa untuk segera jauh!

tolong, tampar saja aku!

hari kemarin adalah meminta ijin untuk mencerna angan'mu,

maka hari ini adalah meminta ijin untuk mencerai bayang'mu...

beri aku celah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun