Ibu adalah pahlawan yang sangat berjasa di hidupku. Ibu yang sudah melahirkan, merawat, dan menjaga aku dari kecil sampai sekarang. Biasa aku memanggil ibuku mami. Mamiku selalu mendukung semua lomba yang aku ikuti dan apa saja yang ingin aku lakukan. Sejak kecil mamiku mendidik aku dengan keras, keras yang aku maksud adalah mamiku tidak selalu menuruti semua yang aku inginkan, meskipun aku anak tunggal. Sekarang aku bisa menjadi anak yang mandiri berkat didikan mamiku. Aku sangat sayang dengan mamiku. Sedikit pengalaman terakhir aku dan mamiku selama covid-19 melanda Indonesia yang mengharuskan aku di rumah. Mamiku selalu mendampingi aku, baik saat aku belajar maupun saat aku bosan. Salah satu kegiatan yang aku suka adalah membuat cemilan seperti donat, puding dan lain-lain. Izinkan aku memberikan surat untuk mamiku.
---------------------------
Untuk mami,
Terima kasih mami telah merawat aku dari kecil. Terima kasih sudah menjadi mami yang baik untuk aku. Meskipun mami sudah cape dengan pekerjaan rumah tetapi mami selalu menemaniku saat belajar. Maafkan jika aku ada salah ya mami. Sekarang aku sudah mengerti kenapa mami selalu marah pada aku. Aku janji akan menjadi anak yang lebih baik lagi. Aku sangat senang dapat dipeluk mami setiap saat. Pelukanmu dapat membuat hatiku tenang.Â
-Clarissa Theona-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H